JAKARTA INSIDER - Mehmed II, yang dikenal sebagai Fatih Sultan Mehmed atau Mehmed Sang Penakluk, lahir pada 30 Maret 1432 di Edirne, Kesultanan Ottoman.
Ia menjadi salah satu sultan paling berpengaruh dalam sejarah Ottoman, terkenal karena kepemimpinan militernya yang brilian, visi politik yang luas, dan kemampuan administrasi yang mumpuni.
Penaklukan Konstantinopel pada 29 Mei 1453 menandai berakhirnya Kekaisaran Bizantium dan awal dominasi Ottoman di wilayah Balkan dan Timur Tengah.
Baca Juga: Rahasia Politik Kosem Sultan: Perempuan yang Mengendalikan Kesultanan Utsmaniyah
Latar Belakang Sejarah
Pada abad ke-15, Kekaisaran Bizantium mengalami kemunduran serius akibat tekanan internal, krisis ekonomi, dan serangan dari bangsa Latin maupun Ottoman.
Ibu kota Bizantium, Konstantinopel, masih terkenal dengan tembok pertahanannya yang tebal, yang dianggap tak terkalahkan.
Sementara itu, Kesultanan Ottoman berkembang pesat sejak era Orhan dan Murad II, memanfaatkan kombinasi kekuatan militer, strategi politik, dan jaringan aliansi yang luas.
Mehmed II naik tahta pertama kali pada usia 12 tahun (1444–1446), namun pemerintahan pertamanya singkat.
Ia kembali berkuasa penuh pada 1451 setelah ayahnya, Sultan Murad II, meninggal.
Mehmed II mewarisi sebuah kesultanan yang kuat secara militer, namun menghadapi tantangan besar: menaklukkan Konstantinopel untuk menjamin keamanan dan ekspansi Ottoman.
Baca Juga: Koruptor Bisa Bebas Bersyarat? Memahami Aturan Hukum di Balik Kasus Setya Novanto
Strategi Penaklukan Konstantinopel
Artikel Terkait
Menelisik Kehidupan di Harem Kesultanan Utsmaniyah: Antara Kemewahan, Intrik, dan Kekuasaan
10 Fakta Kehidupan di Harem Kesultanan Utsmaniyah: Tempat Para Wanita Cerdas dan Kesayangan Sultan
10 Wanita Yahudi di Lingkaran Kesultanan Utsmaniyah: Jejak Awal Pengaruh Zionis?
Sejarah Krimea: Dari Kekhalifahan Utsmaniyah hingga Perebutan Ukraina Rusia
Rahasia Politik Kosem Sultan: Perempuan yang Mengendalikan Kesultanan Utsmaniyah