Intrik, Fitnah, dan Darah: Tragedi Para Pangeran Utsmani dalam Sejarah Dinasti

photo author
- Sabtu, 9 Agustus 2025 | 19:17 WIB
Intrik, Fitnah, dan Darah: Tragedi Para Pangeran Utsmani dalam Sejarah Dinasti
Intrik, Fitnah, dan Darah: Tragedi Para Pangeran Utsmani dalam Sejarah Dinasti

Eksekusi Massal Putra Bayezid II

Sultan Bayezid II meninggalkan dua putra utama, Selim dan Ahmed.

Pertarungan suksesi memuncak ketika Selim I merebut takhta dan memerintahkan eksekusi terhadap seluruh saudara dan keponakannya, termasuk putra-putra Ahmed.

Tragedi ini mengukuhkan reputasi Selim sebagai penguasa yang tegas dan kejam.

Tragedi di Masa Murad III

Salah satu eksekusi terbesar terjadi ketika Murad III naik takhta pada 1574.

Ia memerintahkan pembunuhan terhadap lima saudara laki-lakinya segera setelah menjadi sultan. Keputusan ini diambil untuk menghindari perebutan kekuasaan, tetapi memicu trauma di istana.

Kasus Şehzade Mahmud (1603)

Putra Sultan Mehmed III ini dieksekusi karena dituduh merencanakan kudeta.

Kasus ini semakin menegaskan bahwa kecurigaan politik sering cukup kuat untuk mencabut nyawa pangeran, bahkan tanpa bukti mutlak.

Perubahan Sistem: Dari Darah ke Kurungan

Pada abad ke-17, praktik fratricide mulai ditinggalkan.

Sebagai gantinya, para pangeran yang tidak naik takhta dikurung di Kafes (kandang), bagian khusus istana yang membatasi kebebasan mereka.

Sistem ini dianggap lebih “manusiawi”, meskipun sering menyebabkan gangguan mental pada pangeran yang terisolasi bertahun-tahun.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ayatul Nissa Rahmadani

Sumber: YouTube

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

9 jenis jin dan tugasnya, yuk simak apa saja

Selasa, 9 Desember 2025 | 18:31 WIB
X