Pendudukan Jepang dan Lahirnya Jakarta
Batavia kemudian jatuh ke tangan Jepang pada tahun 1942.
Masa pendudukan Jepang menjadi babak singkat namun penting dalam sejarah kota.
Nama Batavia diganti menjadi Jakarta, singkatan dari “Jakarta Tokubetsu Shi” (Jakarta Kota Istimewa).
Setelah Jepang menyerah pada Sekutu, proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno dan Hatta di Jakarta pada 17 Agustus 1945.
Jakarta pun resmi menjadi pusat pemerintahan Indonesia.
Jakarta sebagai Ibu Kota Negara
Pasca kemerdekaan, Jakarta berkembang pesat sebagai ibu kota negara.
Di era Presiden Soekarno, berbagai proyek nasional seperti Monumen Nasional (Monas), Stadion Utama Gelora Bung Karno, dan Jalan Thamrin-Sudirman mulai dibangun sebagai simbol kebangkitan bangsa.
Selama era Orde Baru, Jakarta tumbuh sebagai pusat ekonomi, tetapi juga menghadapi tantangan urbanisasi, banjir, dan ketimpangan sosial.
Pada masa reformasi, Jakarta menjadi pusat demonstrasi politik dan perubahan kebijakan nasional.
Tantangan Jakarta Kini dan Masa Depan
Memasuki abad ke-21, Jakarta tumbuh menjadi kota megapolitan dengan lebih dari 10 juta penduduk.
Namun di balik kemajuan, Jakarta menghadapi sejumlah tantangan berat: kemacetan parah, polusi udara, banjir musiman, hingga ancaman tenggelamnya sebagian wilayah pesisir.
Rencana pemindahan ibu kota negara ke Nusantara di Kalimantan Timur menjadi salah satu upaya mengurangi beban Jakarta sebagai pusat pemerintahan.
Artikel Terkait
Konflik Iran vs Israel semakin memanas, Menlu Sugiono sebut sebanyak 97 WNI berhasil dievakuasi, kini berada di Azerbaijan untuk sementara waktu
10 Wisata Literasi di Jakarta yang wajib dikunjungi, Surga Bagi para pecinta Buku!
HUT ke 498 DKI Jakarta: Sejarah lengkap Ondel Ondel, Warisan Budaya Betawi yang Tak Lekang oleh Zaman
HUT ke 498 DKI Jakarta, Berikut 7 Fakta Unik Ondel Ondel, Ikon Abadi Budaya Betawi
HUT DKI Jakarta ke 498, Gubernur Pramono Anung fokuskan Pelestarian Budaya