JAKARTA INSIDER - Setiap agama memiliki aturan dan etika komunikasi yang harus diikuti oleh para penganutnya.
Dalam Islam, salah satu aturan yang sering kali dilupakan adalah larangan berbicara rahasia antara dua orang tanpa mengikutsertakan yang ketiga.
Larangan ini didasarkan pada firman Allah dalam Surah Al-Mujadalah ayat 10, yang menyatakan bahwa pembicaraan rahasia adalah perbuatan setan untuk menciptakan ketidakharmonisan di antara orang-orang yang beriman.
"Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu adalah dari setan, supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedang pembicaraan itu tiadalah memberi mudarat sedikit pun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah dan kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal." (QS. Al-Mujadalah : 10)
Mengapa Setan Begitu Bersemangat?
Larangan ini tidak hanya berasal dari firman Allah, tetapi juga didukung oleh dua hadits sahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.
Dalam hadits tersebut, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam secara tegas melarang dua orang untuk berbicara rahasia tanpa orang ketiga ketika ada tiga orang yang berkumpul.
Hadits pertama dari Ibnu Umar menjelaskan, "Apabila berkumpul tiga orang maka janganlah dua orang di antara mereka berbisik-bisik tanpa menyertakan orang ketiga."
Ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga keadilan dalam komunikasi, sehingga tidak ada yang merasa dikesampingkan atau tidak dihargai.
Hadits kedua dari Ibnu Mas'ud juga menguatkan larangan ini, "Apabila kalian bertiga maka janganlah dua orang berbisik-bisik tanpa menyertakan yang lain sehingga kalian berkumpul dengan orang banyak. Karena yang demikian bisa menyebabkan orang yang tidak terlibat menjadi sedih."
Baca Juga: 4 Ciri sihir kiriman yang terkena pada wajah anda dan solusinya menurut Ustadz Eri
Mengapa Larangan Ini Penting?
Larangan ini bukan hanya masalah etika, tetapi juga mencerminkan prinsip-prinsip yang lebih dalam dalam Islam.
Artikel Terkait
4 Ciri sihir kiriman yang terkena pada wajah anda dan solusinya menurut Ustadz Eri
Kebebasan beragama di kota New York, kini masjid boleh lakukan azan pada hari Jumat dan di bulan Ramadan
Menuju ibadah Haji 1445 H, Kemenag segera gelar seleksi petugas haji
Gus Umar Fayumi Kajen Pati tutup usia, mengenang perjalanan aktivis NU yang inspiratif