Baca Juga: Pangeran Abdullah dipenjara, Freedom House bereaksi, Arab Saudi buka suara
Henry, "Saudara sehari-hari bekerja sebagai PHL di Propam Polri."
Ariyanto, "Ya benar pak, Pekerja Harian Lepas."
Henry, "Pekerjaannya itu apa saja."
Ariyanto, "Membuat minum untuk tamu, membersihkan ruangan, beli makan untuk anggota ataupun tamu-tamu."
Henry, "Saudara duduknya dimana sehari-harinya."
Ariyanto, "Di pantry."
Henry, "Kalau Pak Ferdy Sambo ada tamu apakah kelihatan dari pantry."
Ariyanto, "Tidak kelihatan, kecuali kalau saya duduk agak di sela-sela jalan, itu baru kelihatan."
Henry, "Tapi pada umumnya Pak Ferdy Sambo kedatangan tamu tahu."
Ariyanto, "Tahu pak."
Henry,"Apakah terdakwa Hendra sering datang menghadap Pak Ferdy Sambo."
Ariyanto, "Kalau beliau datang kalau dipanggil, atau kalau dipanggil terkait tugas yang sudah dilaksanakan untuk laporan baru datang."
Henry, "Datang sendiri atau ada ajudan lain."
Artikel Terkait
Pakar endus ada pihak sengaja beritakan sifat buruk Yosua, seolah tuduhan kekerasan seksual benar terjadi
Dicecar jaksa saksi ART Ferdy Sambo, Kodir malah bilang siap salah, jadi buat pengunjung tertawa
Samaan pakai baju hitam, Agus Nur Patria dan Hendra Kurniawan terlihat tenang di kursi terdakwa
Tingkah polos Susi peluk Putri, cium tangan Sambo dan kejelian hakim di mata Komjen Pol Purn Ito Sumardi
Momen Ferdy Sambo dikejar Susi yang nangis, disambut Sambo dengan pelukan dan usapan ke kepala Susi
Dititipin dua pisau, saksi Prayogi benarkan pisau dapur milik Kuat Maruf yang ditunjukkan jaksa
Saksi Seno batal hadir karena sakit di persidangan dengan terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria