Ariyanto, "Selalu ddampaingi adc beliau saja."
Henry, "Apakah saudara pernah melihat Pak Hendra datang bersama Arif Rahman Arifin, karena saudara bilang kenal."
Ariyanto, "Kenal Pak."
Henry, "Pernah gak mereka berdua datang bersama-sama."
Ariyanto "Datang bersama-sama pernah."
Henry, "Sesudah kejadian (penembakan), heboh."
Ariyanto, "Sesudah kejadian heboh pernah."
Henry, "Sore?"
Ariyanto, "Habis maghrib kalau gak salah."
Henry, "Terkait dengan perintah Chuck untuk mengambil DVR."
Ariyanto, "CCTV pak". Saya tidak melihat Pak Hendra saat penyerahan CCTV, dengan Pak Agus juga tidak ada."***
Artikel Terkait
Pakar endus ada pihak sengaja beritakan sifat buruk Yosua, seolah tuduhan kekerasan seksual benar terjadi
Dicecar jaksa saksi ART Ferdy Sambo, Kodir malah bilang siap salah, jadi buat pengunjung tertawa
Samaan pakai baju hitam, Agus Nur Patria dan Hendra Kurniawan terlihat tenang di kursi terdakwa
Tingkah polos Susi peluk Putri, cium tangan Sambo dan kejelian hakim di mata Komjen Pol Purn Ito Sumardi
Momen Ferdy Sambo dikejar Susi yang nangis, disambut Sambo dengan pelukan dan usapan ke kepala Susi
Dititipin dua pisau, saksi Prayogi benarkan pisau dapur milik Kuat Maruf yang ditunjukkan jaksa
Saksi Seno batal hadir karena sakit di persidangan dengan terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria