Sitorus menambahkan,tujuan menabung harapannya untuk membantu orang tua pada saat kenaikan kelas bisa anaknya untuk diteruskan mau sekolah ke mana.
Menanggapi kejadian tersebut, bupati pangandaran mengatakan di kecamatan cigulang dan parigi ada 35 sekolah.
Namun, dari jumlah itu tidak semua sekolah mengalami tabungan mandek dan tidak bisa dicairkan.
Baca Juga: Pelatih Argentina Scaloni lakukan hal ini untuk Timnas Indonesia, publik Vietnam jadi iri dan panas
Lantaran uang berada ditangan guru bukan di koperasi, saat berada di Koperasi itulah uang yang di simpan dipinjamkan dan akhirnya macet.
Sedangkan, anggota Koperasi yang meminjam kebanyakan guru yang sudah pensiun.
Kasus pinjaman guru yang macet mulai terjadi saat pandemi covid 19, orang tua siswa berharap pihak sekolah dapat bertanggung jawab dan melunasi uang tabungan milik anaknya.
Mengingat saat ini, anak mereka akan melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya. ***