JAKARTA INSIDER – Dampak gempa yang mengguncang Turki pada Senin (6/2/2023) lalu menyisakan duka mendalam.
Sampai saat ini, tercatat ada 12.000 orang meninggal dunia akibat gempa dengan magnitudo 7,8 meluluhlantakkan Turki dan Suriah.
Dari 12.000 korban meninggal dunia tersebut, ada 2 WNI yang turut menjadi korban.
Mereka adalah seorang WNI bernama Nia Marlinda yang berasal dari Bali.
Ia ditemukan meninggal dunia bersama anaknya yang tertimbun reruntuhan bangunan akibat gempa.
Melalui siaran tertulis, Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki Lalu M. Iqbal menyampaikan bahwa kabar duka tersebut telah disampaikan kepada keluarga korban oleh KBRI Ankara.
“Kolonel Amir, Atase Pertahanan RI KBRI Ankara, yang memimpin Tim Evakuasi ke Kahramanmaras telah memastikan pemulasaran almarhumah, dan KBRI telah mengkomunikasikan hal tersebut kepada keluarga almarhumah. Almarhumah dan keluarga dimakamkan hari ini (8/2) di Kahramanmaras,” kata Dubes Iqbal dalam siaran tertulisnya dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Info terkini gempa maut Turki - Suriah: Jumlah korban meninggal dunia mencapai 12.000 orang
Kahramanmaras adalah sebuah kota yang berada di bagian tengah negara Turki.
Untuk bisa sampai ke kota tersebut, jarak yang harus dilewati dari ibu kota Turki adalah lebih dari 600 kilometer.
Sedangkan dari Istanbul berjarak lebih dari 1.000 km.
Lebih lanjut Iqbal mengatakan bahwa Nia Marlinda ditemukan bersama anaknya yang masih berusia 1 tahun dan suaminya yang berkebangsaan Turki.
"Jadi yang meninggal di Kahramanmaras adalah 1 ibu WNI dan 1 orang anak usia satu tahun. Karena aturannya anak di bawah 18 tahun otomatis boleh pegang paspor Indonesia, jadi hitungannya 2 WNI yang meninggal dunia," ujarnya.
Baca Juga: Gempa maut Turki Suriah: Seorang tunangan harus mendandani pengantin wanitanya dengan kain kafan pemakaman
Tim evakuasi dari KBRI Ankara, Tim Konsuler Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, dan Tim Atase Pertahanan dan Perbinlu (pejabat Badan Intelijen Negara) per Rabu telah mengevakuasi 123 orang di empat titik. Dari jumlah itu, dua di antaranya warga negara Malaysia, dan satu orang warga negara Myanmar.
Sejauh ini, tim evakuasi masih berupaya melacak dua pekerja migran Indonesia di Dyarbakir.
“Terkait dua WNI pekerja spa/terapis yang berstatus belum bisa dihubungi di Dyarbakir, Tim Evakuasi yang dipimpin oleh Kombes Pol. Budi Wardiman masih melakukan pelacakan di Dyarbakir sambil mengevakuasi 20 WNI di Dyarbakir dan Malatya,” kata Lalu M. Iqbal.
Artikel Terkait
Pernikahan Kiky Saputri, sang ratu roasting dihadiri berbagai publik figur hingga pejabat penting
Ressa Herlambang akui sempat berpura-pura kaya dan hidup dalam kepura-puraan, alasannya sangat mengejutkan!
Ressa Herlambang pernah jualan es pisang ijo namun saat jualan selalu merasa cemas: Aku takut mereka lihat...
Obat sirup Praxion aman dikonsumsi, bukan pemicu terjadinya gagal ginjal akut pada anak
Catat tanggalnya, inilah jadwal konser dan festival musik sepanjang tahun 2023 di Indonesia part 1