Gempa maut Turki Suriah: Seorang tunangan harus mendandani pengantin wanitanya dengan kain kafan pemakaman

JAKARTA INSIDER - Korban gempa Turki-Suriah terus bertambah, kini mencapai 11.000 lebih.

Salah satu yang menjadi korban adalah Gulcin, Yunus Emre Kaya (24), pekerja tekstil yang tengah merencanakan pernikahan sebelum gempa bumi dahsyat di Turki menghancurkan mimpi-mimpi mereka.

Dua hari setelah gempa mengguncang Kahramanmaras, Turki, Kaya menemukan Gulcin diantara di tengah deretan mayat.

Baca Juga: Daerah yang terkena gempa maut di Suriah dibom pasukan Bashar al-Assad

Dia membuka resleting body bag hitam untuk mengidentifikasi kekasihnya di aula olahraga, mengucapkan selamat tinggal, dan memberi pelukan terakhir kepada tunangannya.

Dilansir Jakarta Insider dari laman Reuters pada Kamis (9/2/2023), Kaya mengatakan pada media sambil menangis bahwa dia berencana mendandani kekasihnya dengan gaun pengantin.

Tetapi itu tidak akan pernah terjadi, karena kini dia harus mendandani pengantin wanitanya dengan kain kafan pemakaman.

Baca Juga: Terjebak di reruntuhan, korban gempa maut Turki minta tolong lewat media sosial

“Saya berencana untuk mendadaninya dengan gaun pengantin, tetapi sekarang saya akan mendadaninya dengan kain kafan pemakaman,” katanya dengan pilu.

Kaya bertemu dengan Gulcin setelah dia menyelesaikan dinas militer tiga tahun lalu ketika usianya 16 tahun.

Pasangan itu awalnya berencana menikah pada September lalu, tetapi mengundur tanggal karena ayahnya berada di luar negeri.

Baca Juga: Majalah Charlie Hebdo tuai kritik karena bikin lelucon tentang gempa maut Turki dan Suriah

Jadi mereka memutuskan akan menikah dan hidup bersama pada bulan April, kini Kaya telah mati rasa setelah kematian kekasihnya.

“Bayangkan seseorang mengikat tangan dan kakimu dan kamu tidak bisa bangun. Tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada udara. Beginilah saya. Saya seperti orang mati berjalan,” katanya sambil menangis di aula olahraga di Kahramanmaras, dekat pusat gempa yang menewaskan lebih dari 9.000 orang di Turki Selatan.