Gempa maut Turki, begini cerita korban WNI yang selamat: Tak berani kembali ke apartemen, trauma!

Ia meminta masyarakat dan kantor perwakilan negara asing untuk mengibarkan bendera setengah tiang hingga hari Ahad (12/2/2023).

Pemerintah bergerak cepat melalui badan darurat Turki, AFAD. Sejak kemarin, 13.000 tim penyelamat dikirim ke lokasi terdampak gempa.

Baca Juga: Info gempa terkini: Ahmet Eyup Turkaslan, kiper Yeni Malatyaspor dikonfirmasi meninggal akibat gempa Turki

AFAD juga merilis telah mengirim 2600 anggota penyelamat yang datang dari 65 negara untuk membantu penyelamatan korban gempa maut Turki.

Negara-negara Uni Eropa dan Rusia juga mengirim bantuan untuk penyelamatan korban gempa, mengingat masih banyak korban yang terjebak di reruntuhan bangunan.

Tak hanya itu, bantuan juga datang dari Asia seperti Negara Jepang, Malaysia, Uzbekistan, dan juga Taiwan.

Baca Juga: Info gempa terkini: Mantan pemain Chelsea Christian Atsu dikonfirmasi selamat dari gempa maut Turki

Saat ini, selain diguncang gempa dahsyat, Turki juga sedang menghadapi musim dingin yang ekstrim.

Salju, angin, dan hujan membuat udara di Turki semakin dingin sehingga korban gempa yang berada di bawah reruntuhan juga mendapat ancaman baru, kedinginan.

Begitu juga dengan para penyelamat, mereka sulit mengevakuasi korban karena cuaca masih belum bersahabat.

Baca Juga: Info gempa terkini! Indonesia kirim bantuan kemanusiaan untuk korban gempa maut di Turki

Mereka berlomba dengan waktu untuk menyelamatkan korban yang kedinginan di bawah reruntuhan bangunan.

Beberapa foto menunjukkan para korban gempa yang selamat semalam berkumpul di sekitar api unggun untuk menghangatkan badan.

Kabarnya, para penyintas belum berani kembali dan tinggal di dalam rumah karena masih sering terjadi gempa susulan.

Baca Juga: Kisah tentara Ukraina kabur dari medan perang: Bos kami memberikan perintah persetan