Dilantik menjadi Dirut PT KAI di tengah pandemi Covid-19, Didiek Hartantyo: Jabatan baru penuh tantangan

Real Express memberikan layanan angkutan barang dari statiun ke statiun dengan harga sangat terjangkau, layanan ini tersedia di enam puluh stasiun di pulau Jawa.

Baca Juga: Sihir Jonan di tubuh KAI: Saya bukan orang transportasi, tapi saya coba benahi pelan-pelan

Lalu untuk menyelamatkan perusahaan yang terkena efek pandemi, Didiek Hartantyo mengajukan dana talangan ke pemerintah sebesar 3,5 Triliun Rupiah.

36% dari dana tersebut rencananya akan dialokasikan untuk biaya pegawai agar tak terkena PHK masal.

Melalui formulanya ini, Didiek meyakini bahwa roda perusahaan akan terus bergerak tanpa harus merumahkan para pegawainya.

Baca Juga: Membanggakan! Jonan sukses memajukan KAI, walau sempat dapat kritikan dari Direktur: Kok mikirin toilet?

Meski gagasan dan usahanya itu berhasil namun Didiek tak mudah berpuas hati, ia terus berusaha agar bisnis KAI terus berjalan demi memenuhi biaya operasional.

Upaya pertama yang dilakukan oleh Didiek Hartantyo adalah melindungi produk atau yang biasa disebutnya dengan protect the people.

Pihak KAI memberikan alat kelengkapan berupa APD yang lengkap terhadap para staff dan pegawainya.

Baca Juga: PT KAI dirundung perhatikan tenaga sukwan hingga keluhan tiket yang melonjak

Usaha selanjutnya adalah tidak melakukan PHK dan tidak lakukan pemotongan gaji bahkan Didiek menyebut bahwa THR pun dibayar tepat pada waktunya.

Hal itu Didiek lakukan semata untuk menjaga kesehatan dan memastikan kesejahteraan bagi para pegawainya.

Upaya selanjutnya adalah meningkatkan revenue pendapatan selama dalam masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Sosok ini ungkap kebenaran tagar #KAIsedangtidakbaikbaiksaja, ternyata begini kondisi KAI

Didiek Hartantyo meningkatkan pelayanan KAI dibidang angkutan barang lantaran angkutan penumpang telah lumpuh diserang pandemi.