JAKARTA INSIDER - Sosok Ignatius Jonan alias Jonan semakin cemerlang keberhasilannya memajukan sarana transportasi KAI.
Meski sempat ragu karena merasa tak memiliki pengalaman di bidang transportasi, Jonan akhirnya menerima tawaran untuk menjadi Direktur KAI pada 2009-2014.
Sempat dicap sebagai transportasi yang kumuh dan semrawut, semua pandangan miring itu berubah setatus delapan puluh derajat di tangan Jonan.
Baca Juga: Vitinho akhirnya dikontrak PSIS Semarang untuk lengkapi kuota pemain asing Liga 1
Selama masa kepemimpinannya, Jonan mengaku bahwa ia sangat mendengarkan kritik dan masukan dari para penumpang kereta.
"Saya percaya pelanggan itu kalau memberikan masukan itu adalah obat yang paling baik ya,"
"Jadi saya berangkat dari sudut pandang saya sebagai pelanggan itu apa yang harus diperbaiki dan sebagainya," tutur Jonan.
Baca Juga: Tiga burung ini sangat berbahaya, serangannya bisa pecahkan tengkorak manusia
Hal lain yang tak kalah penting menurut Jonan kala itu adalah merubah mindset yang selama ini telah tertanam dibenak para pegawai KAI selama bertahun-tahun.
"Merubah mindset daripada para pelakunya ya, jadi merubah mindset dari orang-orang yang bekerja di situ," kata Jonan.
Hal ini dilakukan Jonan lantaran kala itu menurutnya sebanyak tujuh puluh persen pekerja yang ada di KAI hanya lulusan SD dan SMP.
Baca Juga: Campak, 6 - 7 kali lebih menular daripada Covid-19
Artikel Terkait
Seruan pita hitam berkabung PT KAI, netizen sontak posting tiket dan keluhkan harga tiket yang mulai tak wajar
Tagar #KAIsedangtidakbaikbaiksaja viral di Twitter, PT KAI langsung keluarkan peringatan
Warganet keluhkan mahalnya harga tiket KAI, tagar KAIsedangtidakbaikbaiksaja viral: Naik gila-gilaan, gak adil
Di tengah seruan berkabung, PT KAI luncurkan Kereta Panoramic view pegunungan yang bakal beroperasi Februari
PT KAI luncurkan kereta panoramic rute Jakarta-Bandung dan Bandung-Surabaya, ini jadwal dan harga tiketnya