JAKARTA INSIDER - Didiek Hartantyo didapuk untuk menjadi Direktur Utama PT KAI pada Mei 2019 di tengah ganasnya serangan wabah Covid-19.
Sebelumnya, sosok Didiek Hartantyo pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan PT KAI alias Kereta Api Indonesia.
Dilantik dalam era pandemi Covid-19 tentu menjadi sebuah tantangan yang tak mudah dilalui oleh Didiek Hartantyo.
Apalagi di tengah pandemi, akses mobilisasi sangat dibatasi sehingga menyebabkan jumlah penumpang kereta pun menurun drastis.
"Jumlah penumpang itu jadi jauh di bawah yang diharapkan," tutur Didiek.
Padahal menurut Didiek, sumber penghasilan utama KAI terbesar selama ini berasal dari lini bisnis angkutan penumpang.
"Jadi kalau dari sisi pendapatan ini bisa sampai delapan puluh persen untuk angkutan penumpang saja," kata Didiek.
Empat tahun menjabat sebagai Direktur Keuangan, Didiek Hartantyo paham betul mesin perusahaan pelat merah yang sangat populer ini.
Lini bisnis perusahaan pada umumnya terpusat pada dua bisnis inti, yaitu bisnis angkutan penumpang, angkutan barang dan optimalisasi aset.
Baca Juga: Pesona seorang Jonan membawa keajaiban di tubuh KAI: Konsisten mengutamakan kepuasan penumpang
Saat lini bisnis angkutan penumpang seret karena pandemi virus Covid-19, Didiek mengoptimalkan angkutan barang.
Selama masa ini PT KAI Real Express melayani semua kebutuhan pangan dari sembako hingga buah-buahan.
Artikel Terkait
Sihir Jonan di tubuh KAI: Saya bukan orang transportasi, tapi saya coba benahi pelan-pelan
Tak setuju dengan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, Jonan: Tidak cocok untuk rute pendek!
Sukses memajukan KAI, Jonan terinspirasi dari Thomas Alfa Edison: Tak ada yang bisa mengalahkan kerja keras
Pesona seorang Jonan membawa keajaiban di tubuh KAI: Konsisten mengutamakan kepuasan penumpang
Tidak setuju dan tidak dilibatkan dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Jonan dipecat jadi Menhub