PKS: dua kali diajak Gerindra, sekarang gantian Gerindra diajak, pengamat: banyolan politik

Baca Juga: 8 Tahun pernikahan, Dude Harlino menangis akui kesulitan menjadi suami: jujur pada saat nikah saya...

Hal ini disampaikan Fadli Zon dalam acara pengukuhan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad sebagai guru besar di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor. (1/12).

“Dari dulu juga akrab. Pertanyaannya mudah-mudahan kita, Gerindra dan PKS, bisa bergabung lagi bersama-sama,” kata Fadli Zon.

Ajakan PKS kepada Partai Gerindra untuk bergabung dengan Koalisi Perubahan mendapat tanggapan dari Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.

"Kami tidak menutup kemungkinan partai-partai untuk bergabung dalam koalisi yang sudah kami bentuk dengan PKB. Dan pada saat ini juga kami masih melakukan penjajakan-penjajakan terhadap beberapa partai tentunya," kata Sufmi Dasco Ahmad di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta. (6/12/2022).

Namun, menurut Sufi Dasco Ahmad, alangkah lebih jika PKS lah yang bergabung dengan koalisi Gerindra dan PKB.

Partai Gerindra sudah jelas langkahnya, yaitu dari hasil rapat pimpinan nasional (Rapimnas) bahwa pada Pemilu 2024 mengusung Prabowo Subianto menjadi capres.

Baca Juga: Demonstrasi protes anti-hijab masih berlangsung di Iran, Mantan Presiden Iran dukung aksi Anti-Pemerintah

"Kalau ada yang mau mengajak kita bergabung, kita balik aja, mengapa enggak ikut bergabung bersama kami?. Amanat Rapimnas Partai Gerindra telah menetapkan Prabowo Subianto sebagai Capres 2024", ujarnya.

Usai menghadiri Rapat Paripurna di DPR RI, (6/12/2022), Prabowo Subianto yang diminta tanggapannya soal ajakan PKS, hanya menjawab singkat: "Oh iya? Saya belum pelajari itu, saya belum pelajari,” ujarnya sambil tertawa

Menurut Ari Junaedi, Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, ajakan PKS ke Partai Gerindra untuk bergabung dengan Koalisi Perubahan adalah sebuah banyolan politik.

"Saya sangat yakin Partai Gerindra tidak akan mau menerima ajakan PKS", ujar Ari Junaedi.

Lebih realistis jika PKS bergabung ke koalisi pemerintah, lanjut Ari Junaedi.***