JAKARTA INSIDER - Demonstrasi protes anti-hijab masih berlangsung di Iran, berita selengkapnya bisa disimak pada artikel ini.
Demonstrasi protes anti-hijab masih berlangsung di Iran, yang menarik adalah mantan Presiden Iran, yakni Mohammad Khatami turut memberikan dukungannya.
Mohammad Khatami diketahui mendukung protes anti-pemerintah yang berawal dari demonstrasi anti-hijab Mahsa Amini.
Baca Juga: Gunung Semeru masih terus erupsi hingga tinggi letusan 300 meter dari puncak
Dilansir dari NDTV, pada Kamis (8/12/2022), Rabu lalu, terpantau banyak pekerja-pekerja yang ada di Iran melakukan mogok kerja.
Tak hanya itu saja, para siswa sekolah juga memboikot kelas mereka pada Rabu lalu di Iran. Hal tersebut diungkap oleh kelompok Hak Asasi Manusia.
Kejadian hari Rabu adalah imbas dari munculnya mantan presiden Iran, yakni Mohammad Khatami yang turut mendukung protes anti-pemerintah.
Mohammad Khatami, mantan presiden Iran muncul dengan memberikan dukungannya untuk publik atas demonstrasi anti –hijab pasca kematian Mahsa Amini.
Demonstrasi di Iran hingga kini sudah hampir berlangsung selama tiga bulan, pasca kematian Mahsa Amini, gadis yang ditangkap polisi moral Iran karena pelanggaran penggunaan hijab.
Diketahui Iran memiliki aturan yang sangat ketat dalam penggunaan hijab untuk wanitanya di Negara tersebut.
Pihak berwenang Iran diketahui telah berupaya berjuang untuk mengatasi protes massa yang disebut “kerusuhan” tersebut.
Baca Juga: Ingin sukses menjalani bisnis diusia muda? Ikuti tips berikut, nomor 6 paling penting dilakukan
Diduga demonstrasi di Iran diduga dipicu oleh musuh bebuyutan Iran, yakni Amerika, Israel, dan sekutunya termasuk Inggris.
Artikel Terkait
Elnaz Rekabi ungkap perbuatan Iran terhadap dirinya jauh dari kata manusiawi
Ayatollah Ali Khamenei: Iran harus melakukan perombakan dan perubahan sistem budaya
Ayatollah Ali Khamenei serukan perubahan terhadap budaya Iran, tak setuju dengan rezim Raeisi?
Keponakannya ditahan intelijen Iran, begini kata Ayatollah Ali Khamenei...
Pembubaran Polisi Moral belum jelas, wanita Iran sudah ramai lepas hijab menentang Ayatollah Ali Khamenei