JAKARTA INSIDER - Menyambung tulisan sebelumnya dari Ayu Nitimiharjo soal instruksi pen-delete-an nama Anies Baswedan dalam daftar undangan Pembukaan Munas KAHMI XI di Palu, 25 November 2022.
Hal yang sama ternyata juga terjadi pada Pembukaan Muktamar Al-Irsyad Al-Islamiyah di Puwokerto.
Kejadian tersebut persis dua hari sebelumnya, tepatnya 23 November 2022.
Anies Baswedan sebenarnya telah lama diundang sebagai keynote speaker pada pembukaan Muktamar, tapi Anies ternyata batal menghadiri muktamar ini. Mengapa?
Menurut Pimpinan Wilayah Pemuda Al-Irsyad DKI Jakarta, Sammy Hillaby, dalam keterangannya yang diterima JAKARTA INSIDER pada Senin, (28/11/2022), ternyata ada intervensi dari aparatur pemerintah terhadap Al-Irsyad untuk membatalkan undangan terhadap Anies.
Lain KAHMI, lain pula Al-Irsyad.
Jika KAHMI tetap kekeuh pada pendirian, pengurus Al-Irsyad memilih untuk tunduk pada intervensi.
Al-Irsyad takut dan memutuskan membatalkan undangan pada Anies Baswedan lalu menggantikannya dengan mengundang Ganjar Pranowo.
Alasan pun dibuat karena acara Muktamar berada di Purwokerto, maka Gubernur Jawa Tengah yang lebih pas diundang menghadiri acara.
Terlihat bukan? Mana organisasi yang teguh pada pendirian dan mana organisasi yang loyo pada pendirian.
Catatan diskusi di group-group whatsapp pengurus dan anggota Al-Irsyad kebanyakan menyatakan penyesalan atas pilihan kompromistis tersebut.
Artikel Terkait
Batalnya deklarasi Anies Baswedan jadi capres, isu reshuffle nasdem, perebutan wapres dan tekanan luar biasa
Tarik ulur PKS Demokrat deklarasikan Anies sebagai capres. Berkutat pilih AHY atau Kang Aher jadi cawapres?
Kecerdasan Anies Baswedan saat muda dikagumi Ibu Ainun Habibie, disebut bakal jadi sosok pemimpin bangsa
Tiga pesan bijak Anies Baswedan yang disambut pekik riuh ribuan relawan
Tahu risiko hadapi lawan besar di Pilpres, Anies Baswedan tak gentar. Saya pilih untuk turun dan berjuang