Kecerdasan Anies Baswedan saat muda dikagumi Ibu Ainun Habibie, disebut bakal jadi sosok pemimpin bangsa

JAKARTA INSIDER - Anies Baswedan sewaktu masih muda sempat menjadi presenter acara TVRI Tanah Merdeka, sebuah program yang digandrungi pemirsa.

Siaran televisi ini mengupas tentang tokoh-tokoh nasional dalam rangka menanamkan nasionalisme.

Banyak tokoh yang sudah diwawancarai pada masa itu, salah satunya adalah Ibu Negara Ainun Habibie pada tahun 1999.

Hermawan Basuki, salah satu kru Tanah Merdeka, mengaku saat acara dengan tokoh utama Ainun Habibie ini berkesan hingga sekarang.

"Untuk kegiatan syuting bersama Mas Anies Baswedan ada yang tidak terlupakan, sekitar 1999 saat mewawancarai Ibu Negara Ainun Habibie yang saat itu sedang berada di Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta," katanya kepada KBA News di Yogyakarta, Jumat, (25/11/2022).

Baca Juga: Tiga gerbong KRL dan satu tiang listrik aliran atas terkena dampak kereta anjlok di Kampung Bandan

Pria yang penah menjadi penyiar TVRI sejak tahun 1987 ini mengungkapkan, saat itu Produser Tanah Merdeka Kustilah mengetahui Ibu Ainun Habibie sedang berada di Gedung Agung.

"Saat itu semua presenter dan kameramen sedang tugas. Produser menghubungi Gedung Agung untuk wawancara dan beliau bersedia," ungkapnya.

Kemudian lokasi syuting wawancara di Gedung Vredeberg yang berada di depan Istana Kepresidenan Gedung Agung.

"Kru teknis pada tugas luar, lalu saya diminta membantu menyiapkan peralatan syuting. Kameramen juga cuma satu orang. Mas Anies Baswedan sebagai presenter mewawancarai Ibu Ainun Habibie,” katanya.

Baca Juga: Cerianya anak anak korban gempa dihibur Polres Subang lewat trauma healing. Ada badut, snack dan permen

Ketua Anies P-24 Daerah Istimewa Yogyakarta ini mengaku terkagum dengan Anies Baswedan yang usianya di bawahnya.

"Biasanya pembawa acara di TVRI, kalau mau wawancara pakai contekan, agar tidak keluar dari kontek pembahasan. Tapi mas Anies itu, langsung konten yang ditanyakan nyambung dengan konteksnya," kata Herbas, sapaan akrabnya.

Herbas mengatakan, sebagai penyiar saat itu, tidak bisa melakukan apa yang dilakukan Anies Baswedan.

"Kalau syuting biasa diulang-ulang, tapi mas Anies langsung. Tidak ada re-take atau pengulangan. Re-take hanya mengambil insert-insert visual karena saat itu cuma satu kameramen," ungkapnya.