JAKARTA INSIDER - Peperangan sengit antara Rusia dan Ukraina belum juga menunjukkan akan adanya jalan damai.
Hal itu ditunjukkan dengan masing-masing dari Rusia dan Ukraina yang sering meng-update klaim kemengangan mereka di beberapa wilayah.
Tidak hanya dalam wilayah Ukraina, bahkan yang terkini Polandia juga ikut terkena dampak dari perang ini.
Baca Juga: Orang tua tidak setuju dengan jurusan kuliah pilihanmu? Ini 3 tips meyakinkannya, jangan galau
Dikutip JAKARTA INSIDER dari channel Youtube Obrolan Panas, rudal S-300 menghantam wilayah Polandia dan menewaskan 2 orang.
S-300 adalah sebuah sistem rudal pertahanan permukaan ke udara yang dikembangkan sejak zaman Uni Soviet.
Rudal ini digunakan untuk menyerang pesawat tempur atau mencegat rudal musuh yang mendekat ke area yang terjangkau oleh sistem radarnya.
Baca Juga: KTT G20 sudah berakhir, kapal China dan pesawat asing lolos radar
Dengan meledaknya S-300 ini di wilayah Polandia, tentu menimbulkan pertanyaan besar, apakah ini memang serangan dari Rusia atau ulah Ukraina.
Karena pada dasarnya kedua negara tersebut sama-sama memiliki sistem rudal S-300 ini.
Presiden Ukraina, Volodymr Zelensky bersikeras bahwa S-300 yang menghantam wilayah Polandia ditembakkan oleh Rusia.
Volodymr Zelensky juga membantah pernyataan NATO yang menyatakan bahwa kemungkinan S-300 yang menyasar Polandia itu adalah milik pertahanan udara Ukraina yang mencegat rudal dan pesawat Rusia namun gagal dan salah sasaran.
Insiden ini masih dalam penyelidikan dan belum dapat dipastikan pihak mana yang sebenarnya meluncurkan S-300 tersebut.
Presiden Polandia Andrzej Duda menyatakan bahwa rudal tersebut sangat mungkin milik Ukraina yang ditembakkan secara acak dan salah satunya jatuh diwilayah negaranya.
Artikel Terkait
Jangan asal ikut-ikutan dalam memilih jurusan kuliah, pertimbangkan 3 hal ini sebelum menyesal
Ratusan Mahasiswa IPB terlilit pinjol. Ternyata SAN mengumpulkan ratusan korbannya saat acara seminar
Keluarga Bechi tak terima Bechi divonis 7 tahun penjara, tak pernah ada pemerkosaan!
Ironis! Agustus 2022 terima penghargaan Swasembada Beras, tapi Nop-Des 2022 malah impor beras konsumsi
BPOM sebut tersangka kasus obat sirop penyebab gangguan ginjal akut pada anak kemungkinan bertambah