JAKARTA INSIDER - Atasi masalah kesehatan di dunia, Presiden Joko Widodo ajak pemimpin dunia untuk bekerjasama.
Di depan 17 negara peserta G20 dan Organisasi Kesehatan Dunia dan Bank Dunia, Jokowi menyoroti masalah kesenjangan kapasitas di sektor kesehatan.
"Kesenjangan kapasitas kesehatan tidak dapat dibiarkan. Negara berkembang perlu kemitraan yang memberdayakan," katanya saat membuka sesi kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali, Selasa, (15/11/2022), dikutip dari Antara.
Baca Juga: Buka Posko Pengaduan, IPB beri bantuan hukum mahasiswa yang terjerat Pinjol
Presiden Jokowi meminta negara-negara maju yang menjadi anggota G20 menempatkan negara-negara berkembang sebagai bagian dari solusi persoalan-persoalan kesehatan.
"Negara berkembang harus menjadi bagian rantai pasok kesehatan global, termasuk pusat manufaktur dan riset," katanya saat menyampaikan sambutan pada sesi kerja kedua KTT G20 yang menyoroti arsitektur kesehatan global.
Dia mengatakan bahwa kesenjangan kapasitas di sektor kesehatan dapat ditekan apabila negara-negara maju dan para pemilik modal meningkatkan investasi di sektor kesehatan di negara-negara berkembang serta memperkuat kerja sama riset dengan negara berkembang.
"Kerja sama riset dan transfer teknologi diperkuat, dan akses bahan baku produksi untuk negara berkembang diperluas. Selain itu, TRIPS Waiver harus diperluas pada semua solusi kesehatan, termasuk diagnostik dan terapeutik. WHO juga harus merealisasikan komitmennya terkait hubs dan spokes solusi kesehatan," katanya.
Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPS) Waiver adalah skema pemerataan vaksin yang diusulkan oleh India dan Afrika Selatan dalam pertemuan Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) pada 2 Oktober 2020.
Dua negara anggota G20 itu mendesak WTO melepaskan kewajiban melindungi hak atas kekayaan intelektual terkait pencegahan, kesiapsiagaan, dan pengobatan COVID-19. WTO menyepakati usul TRIPS Waiver pada Juni 2022.
Presiden Jokowi ingin memanfaatkan momentum itu dan kepemimpinan Indonesia di G20 untuk memperluas penerapan TRIPS Waiver dalam penanganan masalah kesehatan yang lain, tidak terbatas pada COVID-19 saja, mengingat dunia saat ini menghadapi berbagai ancaman kesehatan.
Sementara itu, hubs (sentra) dan spokes (penghubung) merupakan skema distribusi vaksin yang dimulai dari titik produksi, bandar udara sebagai sentra, sampai fasilitas pelayanan kesehatan terkecil yang ada di suatu negara.
Artikel Terkait
"Beruntung" datang terlambat ke Bali untuk hadir di KTT G20, PM Kamboja Hun Sen positif Covid
Megah dan mewahnya desain Apurva Kempinski bak kerajaan, hotel para pemimpin dunia menginap selama KTT G20
17 Pemimpin negara hadiri KTT G20 di Bali, ada 3.443 delegasi yang turut berpartisipasi
Presiden Joko Widodo : Buat saya KTT G20 harus berhasil, tidak boleh gagal