JAKARTA INSIDER - Apa yang terjadi jika tubuh tidak menerima asupan makanan dan minuman?
Apalagi sampai berminggu-minggu tak makan dan minum, menilik dari kasus tewasnya empat anggota keluarga di Perumahan Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis (10/11/2022) lalu.
Menurut Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ari Fahrial Syam, berkaca pada kasus di Kalideres, terjadi otot-otot yang mengecil.
Penjelasan medisnya, suatu tindakan tidak makan minum bisa dijelaskan secara ilmiah, karena 20 jam pada posisi tidak makan dan minum, yang terjadi penghancuran protein-protein, dimana sumber protein ada di otot.
"Kalau hanya diam saja, tidak terlalu berat, tubuh masih membutuhkan kalori untuk beraktivitas bernafas, jantung berdenyut, jantung masih berdegub. Sistem pernafasan otak juga masih bekerja karena tubuh masih membutuhkan kalori," jelas Ari, yang dikutip dari Kompas TV, Selasa (15/11/2022).
Sementara, lanjut Ari, kalau tidak makan dimana misalkan makan terakhir 6 atau 8 jam terakhir, berarti sumber kalori dari makanan yang kita konsumsi terakhir.
"Memasuki 10 jam yang dihancurkan lemak, nah kemak itu terbatas dalam 20 atau 24 jam yang terjadi penghancuran protein. Karena tubuh masih membutuhkan sumber kalori nah berlanjut, kalau dia tidak ada asupan makanan itu yang terjadi penghancuran protein, tubuh jadi lemah, jantung lemah, kondisi ini diperparah jika tidak minum," jelas Ari.
"Kalau orang normal saja dehidrasi itu sejatinya ada penguapan 500 cc air selama 24 jam. Kalau kita diam saja apalagi tidak minum jadi otomatis perlahan korban mengalami dehidrasi, ditambah ada penyakit bawaan kormobit dari orangtua, dalam waktu seminggu bisa meninggal," ujarnya.
Namun kalau masih ada modalitas cadangan lemak, cadangan protein seseorang bisa bertahan hingga 2 atau 3 minggu, tanpa makanan dan minuman.
Baca Juga: Beruntung datang terlambat ke Bali untuk hadir di KTT G20, PM Kamboja Hun Sen positif Covid
"Kasus di Kalideres kan, last minute gak ada makanan dan minuman terjadi proses yang saya katakan tadi, listrik mati gak ada air, kondisi menuju dying," kata Ari lagi.
Ari melihat kasus ini sebagai kondisi yang tidak ingin bertahan hidup, mereka para korban terlihat tidak berupaya makan dan minum akibatnya makin lemah, hingga menuju kematian.
Otak otomatis makin lemah, tak ada upaya meminta pertolongan dari tetangga atau keluarga, layaknya di kehidupan penjara dimana pesakitan tak mau makan minum melakukan mogok makan.
Menurut Ari, jika korban yang sudah tua mengalami riwayat sakit diabetes kondisinya mempercepat pada kematiannya. Ada gangguan pembuluh darah terjadi kulit yang mengering hitam.***
Artikel Terkait
Tetangga persis rumah empat jenazah sudah cium bau sejak Maret, Walkot Jakbar bilang ada yang tutupi kasusnya
Keganjilan di kematian empat jenazah yang mengering, polisi olah tkp kembali dan temukan bungkus makanan
Empat jenazah yang ditemukan membusuk belum diambil keluarga, padahal rencananya Senin ini dikremasi
Misterius kasusnya, polisi butuh kerja keras untuk tahu motif tewasnya empat orang yang jasadnya membusuk
Benarkah 4 orang tewas membusuk punya keyakinan spritual yang kuat, rela lapar hingga mati demi kemuliaan ?