Surya Paloh tegaskan tidak pecah kongsi, Presiden Jokowi sahabat Nasdem

JAKARTA INSIDER - Hubungan baik antra Surya Paloh, Ketum Partai Nasdem dan Presiden Jokowi dikabarkan sedang tidak baik-baik saja. Isu ini mulai berkembang sejak Partai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024 awal Oktober lalu.

Partai Nasdem dianggap berada di dua kaki. Di satu sisi menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Maju. Di sisi lain, berada di koalisi yang nota bene sejak awal pemerintahan Presiden Jokowi secara terbuka menyatakan diri sebagai  kelompok oposisi.

Isu ini terus bergulir karena diacara HUT Golkar,  Presiden Jokowi tampak enggan jika tidak dikatakan menolak keinginan Surya Paloh merangkul Presiden Jokowi ketika mereka bersalaman.

Baca Juga: Ledakan bom hantam Istanbul Turki tewaskan 6 orang, Erdogan: ini aksi terorisme yang targetkan jantung kota

Hubungan Surya Paloh dan Presiden Jokowi kemudian dikatakan pecah kongsi setelah Presiden Jokowi tidak mengirim video tapping ucapan selamat HUT ke-11 Partai Nasdem. Seperti diketahui, pada saat yang  bersamaan Presiden Jokowi tengah menghadiri KTT Asean ke-40 di Kamboja.

Kepada awak media usai perayaan HUT ke-11 Partai Nasdem, Surya Paloh mengatakan, " Pak Jokowi belum sempat memberi ucapan selamat."

Ia tidak mengetahui mengapa Presiden Jokowi  belum mengirim video.

"Beliau saat ini sangat sibuk. Mau dikirim video, ah itu bagus. Kalau nggak dikirim video mungkin karena kesibukan. Mudah-mudahan akan diucapkan tidak lama lagi. Kita pahami kesibukan beliau," ujar Surya Paloh.

Baca Juga: Sensen menceritakan kisahnya menjadi asisten Raffi Ahmad, dari seorang penonton bayaran. Dari dulu tuh aku ...

Sementara itu, dalam pidato politiknya Surya Paloh menegaskan bahwa Nasdem tetap berada dalam gerbong Jokowi. Partai Nasdem, tetep memberikan dukungan kepada Presiden Jokowi hingga akhir pemerintah. 

"Kita bersyukur di bawah pemerintahan Jokowi, Indonesia kini berada dalam jalur perubahan yang lebih baik. Keberhasilan kepemimpinan Presiden Jokowi merupakan hal yang membesarkan hati," ujar Surya Paloh.

Cukup beralasan Surya Paloh mengatakan demikian. Pasalnya, dalam dua kali Pemilu, 2014 dan 2019, Partai Nasdem  berada dalam barisan pendukung Jokowi.

Baca Juga: Senin dini hari, PM Jepang tiba di Bali. Disusul Presiden Korsel dan Menlu Rusia