Saat itu, Indonesia terpilih sebagai salah satu penerima (recipient) manufaktur mRNA WHO.
Menindaklanjuti hal tersebut, Indonesia dan Afrika Selatan melalui Bio Farma dan Afrigen mengembangkan kerja sama produksi vaksin COVID-19 berbasis mRNA, dan kerjasama penguatan jaringan hub vaksin WHO.
Indonesia sedang dalam proses mengembangkan pusat penelitian dan manufaktur vaksin. Dan, mengidentifikasi calon mitra untuk membangun kapasitas penelitian dan pembuatan vaksin, dengan kemitraan produsen nasional.
Pertemuan Menteri Kesehatan G20 Kedua, negara anggota G20, juga sepakat untuk melakukan analisis kesenjangan dan pemetaan jaringan penelitian, pengembangan dan manufaktur yang ada dan yang sedang berkembang sebagai langkah awal untuk memperluas penelitian dan kapasitas produksi untuk vaksin, terapi dan diagnostik (VTD). Hasil diskusi mendapati tujuh negara anggota G20 yang berminat, , yaitu Argentina, Brazil, India, Indonesia, Arab Saudi, Turki, dan Afrika Selatan.***
Artikel Terkait
Persiapan KTT G20 Joe Biden minta waktu bicara bareng Putin secara Virtual
Dukung KTT G20 di Bali, PT Telkom siapkan layanan infrastruktur telekomunikasi berkelas internasional
Persiapan KTT G20 Menlu Rusia Sergey Lavrov otw ke Indonesia gantikan Presiden Putin
Jelang KTT G20 Bali, tidak ada larangan kegiatan keagamaan
Indonesia tunjukkan komitmen ramah lingkungan di KTT G20, operasikan bus listrik 'merah putih'