Pangeran Abdullah dipenjara, Freedom House bereaksi, Arab Saudi buka suara

photo author
- Kamis, 10 November 2022 | 16:51 WIB
Ilustrasi Bendera Kerajaan Arab Saudi. Pemerintah Arab Saudi buka suara atas kasus pemenjaraan Pangeran Abdullah bin Faisal al Saud
Ilustrasi Bendera Kerajaan Arab Saudi. Pemerintah Arab Saudi buka suara atas kasus pemenjaraan Pangeran Abdullah bin Faisal al Saud

"Gagasan bahwa pemerintah Saudi atau lembaganya melecehkan warga negara sendiri di luar negeri tak masuk akal," demikian menurut Kedubes Saudi, seperti dikutip Associated Press, awal November lalu.

Sebaliknya, misi diplomatik Saudi di luar negeri, katanya, menyediakan beragam layanan.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan diduga pembunuhan berencana, Gus Umar: Ketua PSSI gak mau mundur, masih tertawa

"Termasuk bantuan medis dan hukum, kepada setiap warga negara yang meminta bantuan saat bepergian ke luar kerajaan," lanjut pernyataan itu.

Diberitakan sebelumnya, Pangeran Abdullah ditangkap karena dianggap pernah berbicara dengan kerabatnya melalui telepon soal penahanan sepupunya yang juga pangeran Saudi saat berada di AS. Percakapan itu ketahuan dinas rahasia Saudi.

Pangeran Abdullah juga dituduh pernah menggunakan telepon umum di Boston untuk berbicara dengan pengacara soal kasus penangkapan sepupunya itu. Ia diduga mengirim uang US$9 ribu untuk membayar taggihan apartemen sepupunya itu di Paris.

Baca Juga: Soal Jokowi dukung Prabowo di Pilpres 2024, Arief Poyuono: Presiden terpilih itu hasil kerja keras....

Teman-temannya mengatakan Pangeran Abdullah tiba-tiba diminta pulang ke kampung halaman dengan tiket pesawat yang disediakan pemerintah Saudi. Ia disebut diminta belajar jarak jauh selama pandemi.

Menurut Saudi tindakan semacam itu bisa mengganggu kekacauan, gangguan, aliansi sosial, dan mendukung 'musuh' kerajaan.

Sejak Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) menjadi pemimpin de facto Saudi negara Timur Tengah itu makin gemar menahan para pengkritik seperti ulama, aktivis, hingga anggota keluarga kerajaan.

Baca Juga: Pasukan Ukraina habisi 300 Tentara Rusia di Donetsk, tentara Muslim Rusia turun dan atur strategi perang

Pangeran Abdullah merupakan mahasiswa pascasarjana di Universitas Northeastern Boston yang telah tinggal di AS untuk beberapa waktu. Menurut teman-temannya, Abdullah kerap menghindari berbicara soal politik Saudi apalagi soal identitasnya di keluarga kerajaan Arab Saudi.

Pangeran Abdullah dianggap fokus pada studi, rencana karir, dan cintanya terhadap sepak bola.

Namun, Pangeran Abdullah diketahui berasal dari salah satu cabang keluarga kerajaan Saudi yang menjadi sasaran penahanan rezim MbS.

Baca Juga: Momen Ferdy Sambo dikejar Susi yang nangis, disambut Sambo dengan pelukan dan usapan ke kepala Susi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: Berbagai sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X