JAKARTA INSIDER - Mantan Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra, Arief Poyuono menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pasalnya, Presiden Jokowi sebelumnya mengungkapkan bahwa dirinya mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang.
Melalui cuitan di akun sosial media pribadinya, Arief Poyuono menegaskan soal kronologi terpilihnya seorang Presiden RI.
Arief Poyuono menyebut, kandidat yang terpilih menjadi Presiden itu merupakan hasil dari kerja keras berbagai aspek.
Misalnya, relawan, partai politik, dan dana yang dikeluarkan. Bukanlah berasal dari jatah pemerintah.
"... betul banget, Presiden terpilih itu hasil kerja keras relawan & parpol dan Dana. Bukan jatahjatahan," tulis Arief Poyuono, sebagaimana dikutip JAKARTA INSIDER dalam cuitan akun Twitter @bumnbersatu pada Kamis (10/11/2022).
Baca Juga: Dititipin dua pisau, saksi Prayogi benarkan pisau dapur milik Kuat Maruf yang ditunjukkan jaksa
Lebih lanjut, Arief juga menuturkan bahwa Presiden Jokowi tidak akan menjadi sosok yang seperti sekarang apabila tidak menggunakan kerja keras itu.
"Kangmas @jokowi nothing jika bukan krn itu semua," tuturnya.
Diketahui sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, jabatan Presiden pada dasarnya bukanlah tentang jatah-jatahan.
Baca Juga: Momen Ferdy Sambo dikejar Susi yang nangis, disambut Sambo dengan pelukan dan usapan ke kepala Susi
Dengan tegas, Hasto menjelaskan bahwa posisi untuk menjadi seorang Presiden diperoleh melalui proses demokrasi yaitu Pemilu, bukan asal tunjuk sembarangan.
Hal ini disampaikan Hasto ketika menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut bahwa Pilpres 2024 adalah jatah Prabowo Subianto.
"Semua kan tahu, namanya pemilu, pemimpin, presiden itu kan bukan jatah menjatah. Tapi melalui hasil proses pemilu," kata Hasto.***
Artikel Terkait
Zelenskiy bangun monumen Jokowi di Kyiv Ukraina sebagai simbol persahabatan dan penghargaan
Setelah hengkang dari Kherson, 300 Pasukan Rusia dihabisi militer Ukraina di wilayah Donetsk
KTT G20 akan berlangsung 15-16 November 2022 di Bali, kesiapan sudah 99 persen, ini agendanya
Niluh Djelantik pamer foto bareng Ahok bercaption 'Kesayangan', netizen murka!
Puan dan Megawati datangi lokasi tragedi Itaewon, Yan Harahap: tragedi Kanjuruhan tak begitu penting?