JAKARTA INSIDER – Valentina Matviyenko berbincang politik dengan Ketua MPR RI, di kesempatan kali ini keduanya terlihat mempunyai perbicaraan yang sangat penting.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi langkah Rusia yang bersedia membuka dialog perundingan dengan Ukraina.
Baca Juga: Indonesia dukung resolusi PBB tentang keutuhan wilayah Ukraina, pukulan telak untuk Rusia
Menurutnya ini hal yang baik, sehingga konflik segera bisa dihentikan dan membawa kebaikan untuk warga Rusia, Ukraina, bahkan seluruh dunia.
Sebagi negara non block yang tidak memihak dengan siapapun, Ia juga menegaskan sebagai pihak yang memegang prinsip luar negeri Bebas dan Aktif, Pemerintah Indonesia tidak pernah memihak kepada pihak yang sedang bertikai, melainkan berpihak pada perdamaian.
Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia selalu menyerukan agar kedua negara sahabat tersebut bisa segera berdamai.
“Sebagaimana disampaikan Ketua Dewan Federasi Majelis Federal Federasi Rusia Valentina Matviyenko, posisi Indonesia bagi Rusia sangat penting.
Indonesia dinilai sebagai mitra kunci bagi Rusia di kawasan Asia Pasifik. Rusia juga menjadi salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
Sebagai sahabat, Indonesia berharap agar konflik militer Rusia-Ukraina bisa segera berakhir, dan dunia bisa kembali pulih,” ujar Bamsoet dalam keterangannya.
Turut hadir para pimpinan MPR RI, antara lain Ahmad Basarah, Ahmad Muzani, dan Fadel Muhammad. Hadir pula Wakil Ketua Dewan Federasi Majelis Federal Federasi Rusia H.E. Mr. Konstantin Kosachev, Wakil Ketua Duma Negara Majelis Federal Federasi Rusia H.E. Mr. Petr Tolstoy, Senator Mrs. Lilia Gumerova, dan Senator Mr. Vladimir Dzhabarov.
Bamsoet menjelaskan kedekatan Indonesia dengan Rusia sudah terjalin sejak tahun 1956.
Di mana pada saat itu Rusia yang masih menjadi Uni Soviet mendukung gagasan Presiden Soekarno dalam konferensi CONEFO (Conference of the New Emerging Forces).
Diketahui pada saat itu, Gedung Nusantara di Komplek MPR/DPR/DPD RI juga dibangun atas gagasan Presiden Soekarno untuk menyelenggarakan konferensi tersebut.
Ia juga mengatakan Rusia telah menawarkan kepada Indonesia untuk membeli minyak mentah dari pihaknya dengan harga yang jauh lebih murah dibanding harga pasar. Namun sebagaimana telah disampaikan Presiden Joko Widodo, Indonesia selalu memantau berbagai opsi yang ada.
Bagi Indonesia, Rusia merupakan pasar potensial sekaligus mitra dagang utama. Indonesia dan Rusia telah menargetkan agar nilai perdagangan kedua negara bisa mencapai USD 5 miliar dengan peningkatan Status Kemitraan Strategis.
Artikel Terkait
Bertemu Valentina Matviyenko, Ketua DPR-RI curhat tentang perdamaian Ukraina dan Rusia
Erdogan bakal ketemu Putin di Astana, berharap Presiden Rusia dan Ukraina mau ketemuan untuk hentikan perang
Dunia heboh dengan perang Rusia dan Ukraina, Yaman kekurangan bantuan dalam ambang kehancuran total
Amerika Serikat percepat pengiriman sistem pertahanan udara NASAMS Ukraina untuk lumpuhkan rudal Rusia
Indonesia dukung resolusi PBB tentang keutuhan wilayah Ukraina, pukulan telak untuk Rusia