JAKARTA INSIDER - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kemungkinan akan bertemu dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin di sela-sela pertemuan puncak regional di ibu kota Kazakh, Astana, pekan ini, kata seorang pejabat Turki.
Pejabat itu awalnya mengatakan pertemuan itu akan diadakan pada hari Rabu, tetapi kemudian mengatakan tampaknya Erdogan kemungkinan akan bertemu dengan Putin pada hari Kamis, menurut program terbaru.
Erdogan dijadwalkan terbang ke Astana pada Rabu untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Kazakh Kassym-Jomart Tokayev, kata pejabat Turki itu dikutip dari arabnews, Rabu (12/10/2022).
Baca Juga: Mengejutkan! Turki diam diam gempur Irak dari Udara atas persetujuan Erdogan
Turki, yang tetap netral selama konflik di Ukraina, memiliki hubungan baik dengan dua tetangganya di Laut Hitam — Rusia dan Ukraina.
Erdogan belum mengomentari serangan massal Rusia di seluruh Ukraina pada hari Senin, yang menurut layanan darurat Ukraina menewaskan sedikitnya 19 orang dan melukai lebih dari 100 orang.
Tetapi Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengadakan panggilan telepon dengan timpalannya dari Ukraina Dmytro Kuleba setelah serangan, kata sumber diplomatik Turki, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Erdogan bertemu Putin di sela-sela KTT regional di Uzbekistan bulan lalu.
Pemimpin Turki masih berharap untuk menyatukan Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk pembicaraan gencatan senjata yang tidak diinginkan oleh kedua belah pihak tetapi yang menurut para pejabat Turki penting dan realistis
Anggota NATO Turki telah menahan diri dari bergabung dengan sanksi Barat terhadap Rusia.
Erdogan ingin meningkatkan perdagangan dengan Moskow saat ia mencoba menstabilkan ekonomi Turki yang terpukul menjelang pemilihan Juni mendatang.
Bulan lalu Ankara tunduk pada tekanan dari Amerika Serikat dan mengkonfirmasi bahwa tiga bank Turki terakhir yang masih memproses pembayaran kartu Rusia menarik diri.
Keputusan itu menyusul berminggu-minggu peringatan yang semakin blak-blakan dari Washington agar Turki membatasi hubungan ekonomi dengan Rusia atau menghadapi ancaman sanksi itu sendiri.
Diketahui, Erdogan ingin melakukan adanya peningkatan perdagangan dengan Rusia saat ia mencoba menstabilkan ekonomi Turki yang terpukul menjelang pemilihan Juni mendatang. Turki sendiri adalah bagian dari NATO.***
Artikel Terkait
Drone tempur Bayraktar Turki mencuri perhatian Indonesia, Mevlut Cavusoglu : Negara merah putih itu sudah deal
Berhasil mencuri perhatian Indonesia, ini fakta Drone tempur Bayraktar made in Turki
Mengejutkan! Turki diam diam gempur Irak dari Udara atas persetujuan Erdogan
Meski lakukan serangan rudal membabi buta, mantan Komandan NATO ungkap militer Rusia di ambang kehancuran
Hacker Rusia mengaku retas situs web bandara utama Amerika Serikat, ini teknik yang dipakai