politika

Niat cari kehidupan lebih baik, imigran Palestina jadi korban meninggal gempa maut Turki - Suriah

Kamis, 9 Februari 2023 | 20:13 WIB
Potret Keluarga Abu Jalhoum asal Palestina yang meninggal dalam gempa maut Turki (Twitter - @amra_ashraf)

JAKARTA INSIDER - Gempa maut Turki - Suriah menelan banyak korban jiwa, termasuk imigran asal Palestina.

Abdel-Karim Abu Jalhoum dan keluarga yang berasal dari Palestina melarikan diri dari perang dan kemiskinan menuju Turki sekitar dua belas tahun silam.

Namun gempa maut yang menghancurkan sebagian Turki dan Suriah menewaskan Jalhoum dan keluarga.

Baca Juga: Seismolog AS prediksi banyaknya korban gempa maut Turki dan Suriah disebabkan hal ini

Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan Abu Jalhoum, istrinya Fatima, dan empat anak mereka, termasuk di antara 70 warga Palestina yang ditemukan tewas.

Saudara laki-laki Abu Jalhoum, Ramzy, 43, mengatakan kepergian saudaranya untuk mencari kehidupan yang lebih layak di banding dengan negaranya kini.

"Saudaraku pergi ke Turki untuk mencari kehidupan yang lebih baik jauh dari perang dan blokade di sini di Gaza," ungkap Ramzy.

Baca Juga: Kabar terbaru dari AS, CIA prediksi China tengah bersiap invasi Taiwan

"Kami kehilangan keluarga. Seluruh keluarga dihapus dari catatan catatan sipil," lanjut ia.

Abu Jalhoum telah bekerja sebagai sopir taksi di Gaza tetapi berjuang untuk menghidupi keluarga yang sedang tumbuh dan pergi pada 2010 ke Turki. 

Di sana, dia bekerja di sebuah pabrik kayu di Antakya, dan memboyong serta semua keluarganya.

Baca Juga: Jadi pembicara di Hari Pers Nasional 2023, Google menyoroti kerja sama dengan industri berita

Menurut keluarga, Abu Jalhoum bersama istri dan empat orang anaknya baru pindah ke aparteman baru, enam bulan sebelum peristiwa gempa.

Beberapa jam setelah gempa, keluarga besar berusaha mati-matian untuk melakukan kontak, memanggil semua orang yang dapat memberikan informasi apapun. 

Halaman:

Tags

Terkini