JAKARTA INSIDER - Dunia digemparkan oleh gempa maut di Turki dan Suriah pada Senin (6/2).
Belasan ribu orang tewas dalam gempa maut Turki dan Suriah sementara ribuan lainnya masih dalam pencarian tim penyelamat.
Saat perhatian dunia tertuju, penganut teori konspirasi menggaungkan bahwa gempa maut di Turki - Suriah disebabkan oleh HAARP.
Baca Juga: Update terbaru total korban Gempa Bumi Turki dan Suriah sampai dengan saat ini
Di Twitter, penganut teori konspirasi Program Penelitian Auroral Aktif Frekuensi Tinggi atau HAARP menjadi penyebab gempa ini.
Serangkaian video yang menunjukkan kilatan cahaya pada saat gempa, diposting di media sosial, disertai narasi yang mengklaim bahwa gempa itu dibuat secara artifisial.
Para warganet yang menggaungkan percaya bahwa ini tidak normal untuk gempa bumi.
Lantas, apa itu HAARP?
Menurut University of Alaska Fairbanks, HAARP, kependekan dari High-frequency Active Auroral Research Program, adalah pemancar frekuensi tinggi paling kuat di dunia untuk penelitian ionosfer.
Ionosfer adalah area pertemuan atmosfer bumi dengan ruang angkasa.
Baca Juga: Inggris akan melatih pilot jet tempur Ukraina, pengiriman pesawat diputuskan bersama NATO
Seperti yang dinyatakan NASA, “ionosfer membentang sekitar 50 hingga 400 mil di atas permukaan bumi, tepat di tepi ruang angkasa.
Bersama dengan atmosfer atas yang netral, ionosfer membentuk batas antara atmosfer bawah Bumi, tempat kita hidup dan bernapas, dan ruang hampa udara."
Artikel Terkait
Gempa Turki telan ribuan nyawa, Kemenag serukan salat gaib bersama di Masjid Istiqlal besok, catat jamnya
Lebih dari 12.000 orang jadi korban gempa Turki, Pemerintah RI akan kirim 6,8 ton bantuan logistik melalui EMT
Info gempa terkini! Taliban akan kirimkan bantuan kemanusiaan kepada korban gempa maut Turki dan Suriah
Info gempa terkini! pesawat Iran dan Israel parkir berdampingan di Bandara Turki, gempa membawa misi damai?
Update terbaru total korban Gempa Bumi Turki dan Suriah sampai dengan saat ini