JAKARTA INSIDER - Direktur CIA William Burns mengatakan bahwa enam bulan ke depan akan menjadi kritis dalam perang di Ukraina karena Presiden Rusia, Vladimir Putin, merencanakan serangan baru untuk mendapatkan kembali inisiatif tersebut.
"Putin, menurut saya, bertaruh sekarang bahwa ia dapat membuat waktu bekerja baginya," kata Burns dikutip dari CBS News (5/2/2023).
"Seiring dengan berlalunya bulan, Putin menjalani risiko yang semakin besar untuk kehilangan wilayah yang sejauh ini dia rebut secara ilegal dari Ukraina," lanjut ia.
Baca Juga: Nah loh! 13 Perusahaan Turki ketahuan ekspor suku cadang ke Rusia, dukung serangan ke Ukraina?
"Jadi periode berikutnya ini, menurut saya, akan menjadi sangat krusial," prediksi Burns.
Burns juga mengatakan bahwa intelijen Barat menunjukkan Moskow tidak tertarik pada pembicaraan damai, meskipun kadang-kadang ada laporan sebaliknya.
Di pihak lain, Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov, memperingatkan minggu ini bahwa Rusia memobilisasi ratusan ribu pasukan baru dan merencanakan serangan besar baru di sekitar peringatan satu tahun invasi ke Ukraina pada 24 Februari.
Baca Juga: Hanya butuh 20 menit, pasukan Rusia lumpuhkan militer Ukraina di medan perang
Seperti diketahui, Februari menjadi awal pecahnya serangan dari Rusia ke Ukraina.
Selama periode tersebut, gelombang serangan Rusia tidak hanya menghancurkan fasilitas militer tapi juga pemukiman, sekolah dan lainnya.
Efek dari serangan ini para iluwan bahkan memajukan 'Jam Kiamat' dari 100 detik menuju tengah malam ke 90 detik menuju tengah malam.
Salah satu yang jadi pertimbangan adalah penggunaan nuklir oleh Rusia yang tak hanya bakal menghancurkan Ukraina, namun mengancam keselamatan manusia di planet ini.***