JAKARTA INSIDER - Perang Rusia dan Ukraina tidak menemukan titik damai dan sulit untuk di temukan solusi untuk konflik kedua negara yang berdekatan ini.
Rusia menginvasi Ukraina sejak 23 Februari, serta pertarungan masih berlanjut hingga sekarang dan sudah memasuki musim dingin.
Ukraina baru saja menghantam habis semenanjung Krimea yang dulunya merupakan wilayah milik Ukraina, namun kini telah berada di bawah pemerintahan dan kekuasaan Rusia.
Baca Juga: Tak hanya Turki, Inggris kirim Helikopter Sea King untuk Ukraina dan ratusan drone
Ukraina menghantam habis semenanjung Krimea dan menyebabkan kerusakan infrastruktur energi yang ada di wilayah Krimea.
Tak samapi di situ, Ukraina mulai menjunjukkan sikap arogannya di depan pihak Rusia yang lebih dulu menyerang Ukraina.
Ukraina menyerang dan menggeledah tempat ibadah di gereja Ukraina yakni menyerang gereja orthodox.
Baca Juga: Josep Borrel berani gertak Putin terkait rencana penggunaan nuklir, Kremlin: tunggu kejutan!
Pihak Ukraina menggeledah dan menyerang gereja orthodox yang berlokasi di Ukraina untuk memastikan tidak ada mata mata Rusia.
Aksi para pasukan Ukraina ini di konfirmasi secara langsung oleh Dinas Keamanan Khusus Ukraina yang membenarkan bahwa telah memeriksa dan menggeledah gereja orthodox.
Dinas Kemanan Khusus Ukraina mengatakan bahwasanya Presiden Putin adalah seorang orthodox, kemungkinan besar dirinya mempunyai mata mata di Ukraina.
" Penggeledahan di lakukan untuk Keamanan Ukraina, Ukraina mengetahui bahwasanya Presiden Rusia adalah seorang orthodox, jadi kemungkinan memiliki mata mata yang juga seorang orthodox " ucap Dinas Keamanan Khusus Ukraina dikutip oleh Jakarta Insider dari laman Politico pada Kamis ( 24/11/2022).