JAKARTA INSIDER - Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana kembali melontarkan isu penjegalan terhadap Anies Baswedan.
Lantas tuduhan itupun, ditepis oleh Menkopolhukam Mahfud MD, yang memastikan tidak ada upaya untuk mencegah Anies seperti yang dituduhkan. Justru yang ada Mahfud MD mewanti-wanti jangan sampai malah Anies yang dijegal secara internal oleh koalisi sendiri.
Apalagi ditambah belakangan ini, partai Demokrat sudah melontarkan ancaman akan mengevaluasi dukungannya kepada Anies, jika tak kunjung deklarasikan siapa bakal Cawapres yang akan mendampinginya.
Menjadi pertanyaan, kenapa isu penjegalan muncul lagi, dan juga kaoalisi yang bakal mengusung Anies ini, seolah sudah tidak lagi sehati.
Pasalnya partai Demokrat, melontarkan ancaman akan menarik dukungan kalau Anies tidak segera mendeklarasikan bakal Cawapres yang akan jadi pasangannya.
"Kalau bicara mengenai nama Cawapres kan kewenangannya ada di Capres jadi bagi Demokrat yang terpenting kepastian berlayarnya, karena kami ingin apa yang menjadi aspirasi dari publik ke masyarakat yang menginginkan perubahan berharap Anies bisa menjadi Capres dan berlayar di 2024. Serta menggunakan Pilpres nanti benar-benar bisa terwujud," kata koordinasi juru bicara partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra.Dikutip dari kanal YouTube Kompas TV.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum (Waketum) MasDem Ahmad Ali yang menuding partai Demokrat mengancam hengkang kalau AHY tidak dipilih sebagai Cawapres.
" Sebenarnya berterus terang saja kalau bukan AHY jadi Cawapres mau mundur bilang saja begitu, terus terang saya belum pernah melihat baliho Demokrat memasang foto Anies kecuali AHY, kita kemudian konsisten saja dengan komitmen yang sudah ditandatangani ketua partai tidak perlu menekan-nekan Capres," kata Ahmad Ali.
Turut memberikan tanggapan juga staf Mensesneg.
" Sebenarnya bagi kami Haji Denny lagi bercanda ya karena kepuasan pemerintah yang tinggi relatif tanpa skandal kasus hari ini, itu cara jegalnya bagaimana," kata Staf Khusus Mensesneg Faldo Maldini.
Ketua DPP partai NasDem Effendi Choirie, memberikan tanggapan dengan mengatakan bahwa semoga yang benar yang menang, yang kedua memang ada bau tapi tidak ada rupanya.
" Tapi dalam konteks keseluruhan pencalonan mas Anies sejak awal kita deklarasikan kemudian setelah kita sosialisasi ke daerah memang banyak gangguan kayak apa misalnya ketika kita ke Banten, saya kebetulan yang ngurus ke sana mau ke Lebak," tuturnya.