JAKARTA INSIDER - Pakar militer Rusia menyebut zona operasi militer khusus di Ukraina bakal jadi tempat uji coba sistem rudal permukaan-ke-udara Buk-M3 terbaru milik Moskow.
Pakar militer Rusia, Alexander Mikhailov, menyatakan zona operasi militer memberikan kesempatan personel militer menembak target nyata dari sekedar target pelatihan. Ini memungkinkan sistem rudal darat-ke-udara untuk sepenuhnya menunjukkan kemampuan tempur mereka.
Selain itu, ia mencatat bahwa personel Rusia meningkatkan keterampilan militer mereka dengan menghadapi tujuan baru dan meningkatkan level kualitatif untuk menangkal taktik dan strategi baru yang digunakan oleh musuh.
Baca Juga: Mengetahui niat pemimpin Tiongkok ketemu Putin di Rusia, benarkah terkait perang Ukraina?
Mikhailov juga menunjukkan bahwa sistem rudal anti-pesawat Buk-M1 yang digunakan tentara Ukraina tidak dapat ditingkatkan ke versi Buk-M3 yang tersedia di pasukan Rusia.
Dia menyatakan bahwa sumber daya yang dibutuhkan untuk meng-upgrade Buk-M1 akan melebihi biaya pengembangan modifikasi baru.
Pada pameran IDEX 2023 di Abu Dhabi, pabrikan Rusia Almaz-Antey memamerkan sistem rudal permukaan-ke-udara Viking sebagai versi ekspor dari Buk-M3.
Pada pameran IDEX 2023 di Abu Dhabi, pabrikan Rusia Almaz-Antey memamerkan sistem rudal permukaan-ke-udara Viking sebagai versi ekspor dari Buk-M3.
Mereka mengklaim telah menarik minat besar dari delegasi yang mengunjungi stan pameran perusahaan, terutama negara-negara di Timur Tengah.
Sistem pertahanan udara Buk-M3 adalah sistem pertahanan udara medan perang jarak menengah yang dirancang untuk menyerang target aerodinamis yang dapat bermanuver, target darat kontras radio, dan target angkatan laut di bawah serangan dan gangguan musuh yang intensif.
Ini praktis dua kali lebih efisien dari versi sebelumnya dan tidak tertandingi di dunia.
Buk-M3 tiba untuk pasukan Rusia pada bulan Oktober 2016 dan tersedia dalam beberapa modifikasi.