JAKARTA INSIDER -Serangan terbaru Israel di wilayah Gaza Utara membuat sebanyak 5.000 warga sipil syahid dan 9.500 lainnya mengalami luka parah.
Pihak otoritas Palestina mengatakan bahwasanya Israel tengah melakukan pembersihan etnis dan kini wilayah Gaza Utara seperti kota mati tak berpenghuni.
Sebelumnya, Israel juga meluncurkan serangan di wilayah barat laut Gaza dan setidaknya ada delapan orang yang tewas akibat serangan tersebut.
Hingga kini lebih dari 46 ribu warga sipil tewas imbas agresi brutal Israel di Jalur Gaza. Sebagian besar korban tewas adalah kelompok rentan seperti perempuan, anak-anak, hingga lansia.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengirim delegasi pejabat senior ke Qatar untuk berunding mengenai pembebasan sandera dan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Sebelumnya, pemerintahan Israel itu menggelar pertemuan di Yerusalem dengan utusan Timur Tengah presiden terpilih AS Donald Trump Steve Witkoff, perwakilan Presiden AS saat ini Joe Biden, dan pejabat senior Israel.
Setelah pertemuan tersebut, Netanyahu menginstruksikan kepala badan mata-mata Mossad dan badan keamanan Shin Bet serta Jenderal Nitzan Alon dan penasihat kebijakan luar negeri Ophir Falk "untuk berangkat ke Doha guna melanjutkan kemajuan kesepakatan untuk membebaskan sandera kami".
Sebelumnya Presiden Amerika Serikat Joe Biden mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu (11/1) untuk sepakat gencatan senjata dengan Hamas.
Akan tetapi, hingga saat ini, tidak ada gencatan senjata antara Hamas dan Israel.***