politika

Prabowo Subianto dapat apresiasi TKN Fanta, karena bijaksana jaga rahasia data pertahanan dalam Debat Capres Pemilu 2024

Selasa, 9 Januari 2024 | 22:00 WIB
Apresiasi TKN Fanta terhadap sikap Prabowo yang bijaksana menjaga kerahasiaan data pertahanan dalam debat Pemilu 2024.

JAKARTA INSIDER - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 telah menjadi panggung utama bagi para calon presiden dan tim kampanye mereka.

Salah satu momen menarik terjadi ketika Komandan Tim Kampanye Nasional Pemiih Muda (TKN Fanta) Prabowo-Gibran, Arief Rosyid Hasan, mengapresiasi sikap Prabowo Subianto yang tidak membongkar data pertahanan dalam debat.

Keputusan tersebut dinilai sebagai tindakan bijaksana karena melibatkan informasi yang bersifat rahasia negara.

Baca Juga: Viral! Tenda hajatan tutup jalan umum di Kembangan Jakarta Barat, Polisi dan Satpol PP turun tangan menertibkan

Dalam pernyataannya kepada wartawan di Jakarta pada Senin, 8 Januari 2024, Arief menjelaskan bahwa data pertahanan merupakan hal yang sangat rahasia dan tidak dapat dibongkar di forum terbuka seperti debat Pilpres.

Dia memberi contoh negara-negara besar seperti Amerika dan Rusia, di mana pejabat tinggi tidak mau membuka rahasia negara di hadapan publik kecuali terjadi blunder yang tak terelakkan.

Menariknya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengajak Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan untuk berdiskusi atau bahkan berdebat terkait data pertahanan setelah debat Pilpres 2024.

Baca Juga: Cak Imin Ingatkan Presiden Jokowi: Jangan Sampai Kejebak Dalam Keberpihakan pada Debat Capres

Namun, respons dari kubu Ganjar dan Anies adalah menolak ajakan tersebut.

Mereka lebih memilih berdebat di forum terbuka yang disediakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), walaupun beberapa serangan pribadi dilontarkan kepada Prabowo.

Menanggapi hal ini, Arief mencatat bahwa Prabowo menekankan keterbatasan waktu yang dimiliki untuk menjelaskan hal-hal kompleks dalam negara ini.

Baca Juga: Anies Baswedan heran Jokowi ikut komentari debat capres: Biarkan nanti rakyat yang menilai

Ia menyoroti bahwa serangan-serangan pribadi yang dilontarkan oleh pihak lawan seolah-olah mengalihkan fokus dari substansi pembahasan.

Arief juga menekankan sensitivitas data dan perlindungan informasi yang seharusnya dipahami oleh Ganjar dan Anies.

Dia memberikan analogi dari pengalamannya di sektor perbankan dan bidang medis, di mana data nasabah dan rekam medis pasien harus dijaga kerahasiaannya sesuai dengan aturan perlindungan data pribadi.

Halaman:

Tags

Terkini