JAKARTA INSIDER - Pada Senin, 8 Januari 2024, politikus partai Gelora, Fahri Hamzah, mengguncang jagat maya dengan mencetuskan taruhan kontroversial terkait Pilpres 2024 melalui cuitannya di Twitter.
Dalam cuitan tersebut, Fahri Hamzah mengundang perhatian dengan sindiran yang disinyalir ditujukan kepada capres nomor urut 1, Anies Baswedan, terkait perdebatan mengenai luas tanah Prabowo Subianto.
Dalam konteks taruhan yang diusulkan Fahri Hamzah, pertanyaannya menjadi semakin menarik: "Siapa yang Bakal Tersangka Setelah Kalah Satu Putaran Pilpres?"
Baca Juga: Indonesia Siap Bela Palestina di Mahkamah Internasional, Menlu Retno Akan Maju Pada 19 Februari
Dalam debat capres kedua, Anies Baswedan mencuatkan fakta mengenai luas tanah Prabowo yang disebut mencapai 340 hektare, kemudian dikoreksi menjadi 340.000 hektare.
Pernyataan ini direspon tajam oleh Fahri Hamzah, yang tak hanya sebagai politikus Gelora, tetapi juga mantan pimpinan DPR RI.
Fahri menyoroti sikap iri hati terhadap kekayaan yang diperoleh secara legal dan halal, mengajak untuk fokus pada taruhan kontroversial ini sebagai gantinya.
"Dengan cara yang tidak sopan dan tak etis, menyinggung kekayaan orang dengan cara seperti itu bukanlah cara yang seharusnya dilakukan," ungkap Fahri yang dikutip JakartaInsider.id melalui akun Twitternya @Fahrihamzah.
Meskipun tidak secara langsung menyebut nama Anies, Fahri menyatakan keberatannya terhadap metode yang dianggapnya tidak pantas.
Fahri kemudian mengajak untuk mengubah fokus perdebatan, menyarankan agar tidak mencela seseorang yang pernah mencicipi kekayaan orang lain.
Menurutnya, kekayaan bukanlah aib, terutama jika diperoleh secara legal dan halal.
"Kalau pernah mencicipi kekayaan orang yang halal, bersyukurlah. Jangan cela pribadinya. Kekayaan itu bukan aib. Apalagi pernah Anda pakai. Legal dan halal lagi," tegasnya.
Pertanyaan kontroversial yang diajukan Fahri Hamzah melalui taruhan ini menciptakan atmosfer panas di tengah persaingan politik menjelang Pilpres 2024.