Meski tanpa menyebutkan nama secara eksplisit, sindiran yang diarahkan pada Anies Baswedan menciptakan teka-teki di kalangan netizen.
Fahri menegaskan bahwa cara Anies menanggapi luas tanah Prabowo tidak etis, dan ia mengajak untuk merubah fokus perdebatan menjadi taruhan mengenai siapa calon presiden yang akan menjadi tersangka setelah kalah satu putaran Pilpres.
Sebelumnya, Anies mengungkapkan bahwa sebagian besar anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) digunakan untuk membeli alat utama sistem pertahanan bekas.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tegaskan buka data bukan seperti toko kelontong, ini tentang keamanan nasional
Ia juga menyinggung fakta bahwa lebih dari separuh prajurit TNI tidak memiliki rumah dinas.
Perbandingan ini dianggapnya tidak adil, terutama mengingat luas tanah milik Prabowo Subianto yang mencapai 340 hektare.
Dengan kontroversi ini, politik Indonesia semakin memanas di tengah-tengah persiapan menuju Pilpres 2024.
Namun, apakah taruhan kontroversial ini hanya akan menjadi semacam lelucon politik atau akan membawa dampak serius terhadap citra dan dukungan salah satu kandidat, hanya waktu yang akan menjawab. ***
Artikel Terkait
Ganjar Pranowo fokus pada kepentingan Nasional dalam Debat Capres Pemilu 2024
Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan adu pandangan dalam Debat Ketiga Capres Pemilu 2024 terkait konflik Laut China Selatan
Ganjar Pranowo di debat capres Pemilu 2024: Politik Luar Negeri sebagai alat negosiasi membangun citra global Indonesia
Capres Ganjar Pranowo: Perkuat BSSN dan keamanan siber, kunci pertahanan Indonesia di Pemilu 2024
Prabowo Subianto Ultimatum Anies Baswedan di Debat Capres Pemilu 2024: Pertahanan Negara Tak Boleh Jadi Alat Hasutan
Tumpang Tindih Kelembagaan: Prabowo dan Ganjar Sejalan, Anies Fokus Bicara Ancaman dalam Debat Capres Pemilu 2024