Pertama kali setelah tiga puluh tahun, Presiden Republik Indonesia kunjungi negara Tanzania di Afrika

photo author
- Kamis, 24 Agustus 2023 | 21:00 WIB
Dalam kunjungan historisnya ke Tanzania, Presiden Joko Widodo membuka lembaran baru dalam hubungan diplomatik antara Indonesia dan Tanzania (setneg.go.id)
Dalam kunjungan historisnya ke Tanzania, Presiden Joko Widodo membuka lembaran baru dalam hubungan diplomatik antara Indonesia dan Tanzania (setneg.go.id)

JAKARTA INSIDER - Setelah lebih dari tiga puluh tahun, Presiden Joko Widodo melangkah tegas sebagai pemimpin Indonesia yang pertama kali menginjakkan kaki di Republik Persatuan Tanzania.

Dengan semangat kolaborasi dan kerjasama yang membara, kunjungan kenegaraan ini menjadi momen penting dalam menjalin hubungan antara kedua negara di benua yang kaya akan sejarah ini.

Kesempatan langka ini terjadi saat Presiden Jokowi dan Presiden Tanzania, Samia Suluhu Hassan, berhadapan dalam pertemuan yang sarat makna di Dar Es Salaam State House.

Baca Juga: Presiden Jokowi ingatkan peluang Indonesia menjadi negara maju hanya 13 tahun ke depan

Dalam suasana yang penuh kehangatan, Jokowi menyampaikan rasa terima kasihnya atas sambutan yang luar biasa dari Presiden Hassan serta seluruh delegasi Tanzania.

"Kunjungan ini menjadi tonggak bersejarah bagi saya dan delegasi, sebagai perjalanan pertama saya ke negeri ini," ujar Jokowi dengan tulus.

Dalam momentum berharga ini, kepala negara Indonesia menyoroti ikatan kuat yang telah menghubungkan benua Asia dan Afrika selama puluhan tahun.

Baca Juga: Pasar Murah Keliling Medan: Strategi Jokowi dan Bobby Nasution cegah kenaikan harga bahan pokok 

"Kita patut bersyukur atas dasar-dasar yang mengakar kuat di antara kita, mulai dari Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955 hingga Gerakan Non-Blok yang lahir pada tahun 1961," tutur Jokowi, mengingatkan pada jejak sejarah yang mempersatukan Indonesia dan Tanzania.

Semangat kolaborasi dan solidaritas, yang pernah menyala dalam peristiwa bersejarah tersebut, menjadi pusat pembicaraan antara kedua pemimpin.

Jokowi dengan tegas mengajak Presiden Hassan untuk memperdalam kerjasama antara negara-negara berkembang, mengambil inspirasi dari semangat Konferensi Asia-Afrika dan Gerakan Non-Blok.

Baca Juga: Panglima Pajaji tolak pembangunan IKN, ingatkan Jokowi soal fungsi hutan Kalimantan sebagai paru-paru dunia

"Spirit 'Bandung' harus terus hidup dalam bentuk kerjasama yang kokoh, dan kolaborasi antara negara-negara selatan global harus diperkuat," tegas Jokowi, menggugah semangat masa lalu untuk menciptakan masa depan yang lebih kuat.

Dalam argumen yang meyakinkan, Jokowi menggarisbawahi kenyataan bahwa negara-negara selatan global saat ini memiliki peran yang semakin penting dalam panggung global.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jaka LI

Sumber: setneg.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X