Abdillah Toha kirim surat terbuka pada Jokowi ingatkan, jangan menjadi pemecah demokrasi

"Saya tanyakan langsung secara empat mata tidak terbebani oleh rakyat, itu maksud apa," kata Toha.

Baca Juga: Dituding pandai merangkai kata-kata, Anies Baswedan: Sebuah kenyataan, jadi saya bicara soal keadilan sosial

Namun beliau memang seolah tidak peduli, dan inilah yang saya khawatirkan.

"Dan beberapa bulan ini saya melihat beliau itu orangnya kasar tidak seperti orang Jawa",tambah Toha 

Soal pencapresan, seperti belakangan ini, lanjut Toha, Jokowi mengatakan istilah rambut putih.

Baca Juga: Prakiraan cuaca Jabodetabek hari ini Senin 19 Juni 2023, BMKG: Jakbar dan Jakpus hujan pada siang hari

Lalu kemudian, seolah mendukung Prabowo, saya tidak tahu, dia lebih tenang dengan Prabowo mungkin karena mantan militer dan tegas dan sebagainya.

Kemudian mengundang partai-partai politik ke istana. Sementara ada partai politik yang tidak diundang. Aneh ya, dan tidak ada penjelasan. Sementara partai yang tidak diundang itu adalah partai yang mencalonkan Anies Baswedan.

Menurut saya, tindakan ini terlalu kasar sekali cara-cara mainnya.

Baca Juga: PWNU Jabar haramkan anak mondok di Pompes Al Zaytun, simak 3 alasannya

Apalagi lanjut Toha, seorang kepala negara tidak boleh seperti itu, dia harus netral, ungkapnya.

Ketika ditanya mengenai manuver-manuver politik yang diambil Jokowi, menurut Toha,dia tidak tahu persis apakah itu inisiatif Jokowi sendiri atau atau inisiatif karena dorongan orang lain. 

Namun, kalaupun itu ada inisiatif orang atau kelompok tertentu, Jokowi kan bisa bilang saya tidak mau begitu, mudah toh, tuturnya.

Baca Juga: Puan beberkan isi pertemuan dengan AHY bukan obrolan pura-pura tapi ada harapan ini, yuk simak!

Dalam surat terbuka yang dikirimkan Abdillah Toha kepada Jokowi juga menyebutkan kekuatirannya tentang sikap Jokowi tersebut dapat membahayakan negeri ini