Terungkap, ternyata ini biang kerok pergantian mendadak dua direktur PGN, CERI: Kelalaian itu berpotensi...

photo author
- Kamis, 1 Juni 2023 | 13:00 WIB
Ilustrasi pergantian mendadak dua direktur PGN, ternyata ini alasannya. (Pexels/ Gift Habeshaw)
Ilustrasi pergantian mendadak dua direktur PGN, ternyata ini alasannya. (Pexels/ Gift Habeshaw)

JAKARTA INSIDER - Direktur Utama (Dirut) Subholding PT. Pertamina Gas Negara Tbk (PGN), M Haryo Yunianto mengalami pergantian mendadak.

Selain itu, pergantian juga terjadi pada Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Heru Setiawan oleh Menteri BUMN, Erick Tohir pada RUPST (Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan) PT PGN.

Pergantian mendadak dua direktur PGN tersebut terjadi pada Selasa (30/5/2023) yang tentunya mengejutkan banyak pihak.

Baca Juga: Numerologi: Membuka Rahasia Angka dan Makna Hidup

Saat itu, semua pemegang saham emiten berkode PGAS telah sepakat mengangkat Arief Setiawan Handoko, mantan Deputy Keuangan dan Monetisasi SKK Migas sebagai Dirut PGN.

Selain itu, mereka juga sepakat mengangkat Harry Budi Sidharta sebagai Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN.

Menurut Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), penyebab pergantian tersebut belakangan ini telah terungkap.

Baca Juga: Terdengar suara aneh di rumah, namun tidak ada sumber suaranya, apakah itu serangan ilmu hitam? Yuk simak!

Pergantian itu ternyata akibat ketidakhati-hatian Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN dalam melakukan kotrak jual LNG selama 4 tahun dengan perusahan Gunvor Singapore Pte Ltd (Gunvor).

"Kelalaian itu bisa berpotensi mengalami kerugian sekitar USD 250 juta pertahun, jika untuk kontrak 4 tahun bisa mencapai USD 1 miliar atau setara Rp 15 triliun potensi kerugian akan dialami PT PGN," papar Yusri.

Sebelumnya, kata Yusri, tujuh bulan yang lalu, Dewan Direksi PT PGN lebih dulu telah mencopot tiga pejabatnya yang terkait langsung dengan urusan bisnis LNG ini, sekitar Oktober 2022.

Baca Juga: 11 Ciri rumah yang sudah terdapat energi negatif, salah satunya terdengar suara pasir di atap rumah

"Sebab, pada 23 Juni 2022, PT PGN telah menanda tangani Confirmation Note (CN) sesuai klausul 2.1 dari Master LNG Sale and Purchase Agrement (MSPA) dengan Gunvor, mulai 1 Januari 2024 hingga 31 Desember 2027, PGN wajib mensuplai Gunvor setiap bulan 8 kargo LNG selama 4 tahun," tutur Yusri.

Dikatakan Yusri, hal itulah yang menyebabkan PGN wajib menyediakan seluruh kargo tersebut sesuai MSPA, jika tidak akan kena klaim pinalti denda cukup besar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jeki Purwanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X