JAKARTA INSIDER - Sejarah Jawa memiliki daya tarik tersendiri dengan kekayaan legenda dan cerita-cerita yang misterius.
Namun, catatan tertulis yang menyimpan jejak-jejak sejarahnya terbilang minim.
Dalam keheningan tersebut, muncullah sebuah karya epik yang menjadi saksi bisu perjalanan panjang pulau Jawa.
Baca Juga: Misteri di Pegunungan Himalaya: Mahluk Tersembunyi Yeti Raksasa
Itulah Babad Tanah Jawi, sebuah sastra berbentuk tembang macapat berbahasa Jawa yang membawa kita menjelajahi masa lalu yang tak terlupakan.
Babad Tanah Jawi, atau yang juga dikenal dengan nama Sejarah Tanah Jawa, merupakan sebuah karya ensiklopedik yang memulai ceritanya dari Adam dan dewa-dewa Hindu, melalui masa pra-Islam yang legendaris dalam sejarah Jawa, hingga mencapai puncaknya pada abad ke-17 atau ke-18.
Dalam karya ini, penulisnya memberikan gambaran yang lugas dan jujur mengenai peristiwa-peristiwa berdarah yang melanda Jawa prakolonial. Ia mencatat setiap detil dengan penuh kejujuran dan ketulusan.
Baca Juga: Menangi Superlig Turkiye, Galatasaray kembali menjadi Raja Sepak Bola di Turki
Babad Tanah Jawi bukan sekadar kumpulan cerita tanpa dasar sejarah.
Karya ini memiliki nilai historis yang tak bisa diabaikan.
Para ahli sejarah, seperti H. J. de Graaf, memandang bahwa apa yang tertulis dalam Babad Tanah Jawi dapat dipercaya, terutama dalam menggambarkan peristiwa sejarah dari abad ke-16 hingga ke-18.
Baca Juga: Singapura Airlines dan Garuda Indonesia akan kerjasama untuk penerbangan di Asia Tenggara
Namun, di luar era tersebut, Babad Tanah Jawi dianggap bukan sebagai sumber data sejarah yang dapat diandalkan karena dipenuhi dengan mitologi, kosmologi, dan dongeng.
Dalam Babad Tanah Jawi, kita juga dapat menemukan silsilah raja-raja Jawa yang mencakup rentang waktu yang panjang.
Artikel Terkait
Kabupaten Tangerang: Sisi Gelap dan Kontroversi Daerah Besar
Singapura Airlines dan Garuda Indonesia akan kerjasama untuk penerbangan di Asia Tenggara
Menangi Superlig Turkiye, Galatasaray kembali menjadi Raja Sepak Bola di Turki
Misteri di Pegunungan Himalaya: Mahluk Tersembunyi Yeti Raksasa
Denny Indrayana tuduh Jokowi Cawe-cawe biarkan Moeldoko ‘copet’ Demokrat untuk gagalkan Anies di 2024