Arief mengatakan, pekerjaan rumah selanjutnya bagaimana setiap Kementerian dan Lembaga bekerja sama meningkatkan berbagai program kepemudaan dari hulu ke hilir, mulai dari kebijakan hingga program pemberdayaan pemuda.
“Koordinasi lintas sektor yang didorong Pak Presiden sejak 2017 ini bicara soal kolaborasi, gotong royong. Jangan sampai egosektoral yang tinggi menjadi hambatan dalam kerja sama yang seharusnya menjadi kekuatan bangsa Indonesia, bahkan sejak jaman Bung Karno dulu.. Alhamdulillah, sejak pandemi ini, semangat gotong royong dan kolaborasi semakin kuat dan kembali hidup di tengah masyarakat,” ucap Komisaris Independen BSI saat ini.
Di sisi lain, Arief mengajak anak muda untuk bisa cepat beradaptasi dengan situasi yang cepat berubah. Bila hari ini masih ada anak muda yang menolak perubahan, lanjut Arief, itu bukan karena tidak mau, tetapi tidak tahu atau belum aware.
“Kalau di BSI, instrumen dana sosial kita adalah zakat. Berkeliling ke kota-kota di Indonesia, salah satunya melalui program peningkatan UMKM Talenta Wirausaha BSI, kita benar-benar saksikan teman-teman muda di daerah naik kelas secara ekonomi, yang tadinya adalah penerima zakat, saat ini menjadi pembayar zakat,” katanya.
Baca Juga: Pasti laris! Ide jualan takjil, resep bubur sumsum biji salak
“Ini adalah salah satu buah bagi mereka yang siap beradaptasi dan berakselerasi. Sesuai dengan semangat SDGs, yaitu, no one left behind, Tim Nasional Kepemudaan diharapkan menjadi motor untuk mendorong partisipasi dan kepemimpinan anak muda di berbagai bidang, termasuk ekonomi,” tutup Arief.***
Artikel Terkait
Akibat dihantam bagian kepala, David Latumahina mengalami Diffuse Axonal Injury, begini penjelasan medisnya
Karena alasan ini, keluarga David Latumahina tolak upaya damai dengan AG, pacar Mario Dandy
Kondisi terkini David Latumahina, David sudah siuman, tampak menangis dengan mata terpejam
TERBONGKAR SAAT REKONSTRUKSI, David menolak ajakan duel Mario Dandy: Gak sepadanlah, gua kurus kayak gini!