Ribuan warga Rusia tinggalkan negaranya hindari wajib militer, rela jadi sopir taksi di Thailand

JAKARTA INSIDER – Perang Rusia dan Ukraina ternyata tidak hanya menyebabkan kerugian materi kedua belah pihak. Akibat konflik itu, tak sedikit dari warga Rusia yang memilih tinggalkan negaranya.

Warga Rusia ini memilih pergi dari tanah kelahiran menuju salah satu negara tujuan wisata di Asia Tenggara, yakni Thailand.

Tak tanggung-tanggung, warga Rusia yang meninggalkan negaranya dalam suasana perang dengan Rusia menuju Thailand jumlahnya mencapai ribuan orang.

Baca Juga: PSM Makassar kian kokoh di puncak klasemen Liga 1 Indonesia, bagaimana dengan Persija?

Warga Rusia yang datang ke Thailand tidak hanya datang dalam rangka untuk berwisata sebagaimana lazimnya kunjungan.

Mereka juga mempertimbangkan untuk berubah status kewarganegaraan mereka menjadi warga negara Thailand.

Hal itu dilakukan oleh warga Rusia sebagai langkah untuk menghindari kesulitan ekonomi akibat meletusnya perang Rusia dan Ukraina sejak 24 Februari 2022 silam.

Baca Juga: Susul Filipina, Malaysia tambah armada udara dengan jet tempur Korsel

Selain masalah ekonomi, ternyata warga Rusia juga dikabarkan pergi untuk menghindar dari aturan wajib militer yang menjadi ketentuan Negeri Beruang Merah.

Meskipun aturan wajib militer pada warga Rusia di masa perang dengan Ukraina yang tak kunjung usai saat ini tidak lagi diberlakukan sejak 22 Oktober 2022 lalu.

Melansir unggahan Instagram @voaindonesia, dijelaskan bahwa turis asal Rusia merupakan pengunjung terbanyak Thailand setelah Malaysia dan India.

Baca Juga: Timur Tengah kian mencekam, pemukim Israel ngamuk bakar rumah hingga mobil di Nablus

Angka tersebut diketahui berdasarkan indeks yang menunjukkan sebanyak 331 ribu turis Rusia datang pada bulan Oktober hingga Desember tahun lalu.

Bahkan setiba di Thailand, warga Rusia langsung melakukan persiapan untuk tidak langsung kembali ke negaranya.