Inilah momen paling menohok di aksi Indonesia Gelap, nyanyian sindiran pedas hingga teatrikal puisi

photo author
- Senin, 24 Februari 2025 | 08:41 WIB
Potret aksi dari perhimpunan mahasiswa BEM SI bertajuk ‘Indonesia Gelap’. (X.com/@walhinasional)
Potret aksi dari perhimpunan mahasiswa BEM SI bertajuk ‘Indonesia Gelap’. (X.com/@walhinasional)

JAKARTA INSIDER - Gelombang protes bertajuk "Indonesia Gelap" yang diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berlangsung serentak di berbagai wilayah Indonesia.

Aksi ini menyoroti berbagai persoalan nasional, mulai dari isu pendidikan hingga tuntutan perombakan Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Menurut Bagas Wisnu, Jenderal Lapangan aksi di Jakarta, para mahasiswa menyerukan agar pemerintah segera mengambil tindakan atas berbagai persoalan yang mereka angkat.

Baca Juga: Begini perkembangan kasus Band Sukatani, dugaan intimidasi hingga ditarik dari peredaran

"Jika tidak, maka aksi serupa akan terus berlanjut di berbagai daerah di seluruh Indonesia," tegas Bagas dalam orasinya di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Dari berbagai aksi yang terjadi, ada tiga momen paling menohok yang menarik perhatian publik: nyanyian lagu satire "Bayar Polisi" di Jakarta, parade poster kritis di Bandung, dan teatrikal puisi berjudul "Taek" di Surabaya.

Baca Juga: Tri Cahyaningsih, peserta CPNS skor tertinggi gugur di Kemenkumham karena tinggi badan kurang 0,5 cm

1. Massa di Jakarta Nyanyikan Lagu ‘Bayar Polisi’

Di Jakarta, massa aksi yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil melantunkan lagu "Bayar, Bayar, Bayar" karya Band Sukatani, yang sebelumnya viral karena liriknya menyindir oknum polisi nakal.

Dengan diiringi musik dari mobil komando, para demonstran menyanyikan lagu ini bersama-sama di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat.

"Mau bikin SIM, bayar polisi. Ketilang di jalan, bayar polisi. Touring motor gede, bayar polisi!" teriak massa aksi mengikuti lirik lagu.

Baca Juga: Uya Kuya dan Astrid pulangkan jenazah WNI dari Hong Kong, bantu hingga Rp102 juta

Sebagian besar peserta mengenakan pakaian hitam dan membawa poster berisi kritik tajam terhadap pemerintah dan aparat. Aksi ini menyoroti dugaan intimidasi terhadap Band Sukatani, yang sebelumnya terpaksa meminta maaf kepada Polri setelah lagu mereka viral.

Baca Juga: China sukses luncurkan satelit Zhongxing, tingkatkan kapasitas Telekomunikasi dan Observasi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Gitta Wahyu Cahyani

Sumber: Promedia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X