Uya Kuya dan Astrid pulangkan jenazah WNI dari Hong Kong, bantu hingga Rp102 juta

photo author
- Senin, 24 Februari 2025 | 08:21 WIB
Uya Kuya dan Astrid Kuya pulangkan WNI yang meninggal dunia di Hongkong. (instagram.com/amanatnasional)
Uya Kuya dan Astrid Kuya pulangkan WNI yang meninggal dunia di Hongkong. (instagram.com/amanatnasional)

JAKARTA INSIDER - Anggota DPR RI Uya Kuya bersama istrinya, Astrid Kuya, kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap pekerja migran Indonesia (PMI). Kali ini, mereka membantu pemulangan jenazah Okie Cardinal, seorang WNI yang bekerja di Amerika Serikat namun meninggal dunia saat transit di Bandara Hong Kong.

"Almarhum sempat pingsan di Bandara Hong Kong dan dilarikan ke rumah sakit sebelum akhirnya meninggal karena pneumonia," jelas Astrid Kuya dalam keterangannya.

Uya dan Astrid mendampingi keluarga almarhum saat jenazah tiba di Bandara Soekarno-Hatta sebelum diberangkatkan ke kampung halamannya di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Baca Juga: Sri Mulyani jadi Pemateri di Retret Kepala Daerah, soroti isu efisiensi Anggaran

Koordinasi dan Biaya Pemulangan Jenazah

Setelah menerima kabar duka, keluarga Okie Cardinal segera menghubungi Yuni, seorang aktivis pekerja migran di Hong Kong sekaligus sahabat Astrid. Melalui jaringan PMI di berbagai negara, mereka menggalang dana agar jenazah bisa dipulangkan.

"Kami juga berkoordinasi dengan Muhammad Hatta, anggota DPR RI dapil Jawa Tengah," ujar Astrid, yang juga anggota DPRD DKI Jakarta.

Biaya pemulangan jenazah dari Hong Kong ke Jakarta diperkirakan mencapai Rp102 juta, belum termasuk biaya administrasi di Jakarta dan pengiriman ke Sukoharjo.

Keluarga almarhum awalnya berencana datang ke Jakarta untuk mengurus pemulangan jenazah, tetapi rencana itu terhambat karena mereka mengalami kecelakaan saat mengurus dokumen.

Baca Juga: Strategi Bisnis BYD: Rahasia di balik harga Mobil yang tetap kompetitif di Pasar Global

Bukan Kali Pertama, Uya Kuya dan Astrid Kuya Aktif Bantu PMI

Bagi Uya Kuya dan Astrid, membantu pemulangan PMI bukanlah hal baru. Sebulan sebelumnya, mereka juga membantu kepulangan seorang PMI dari Taiwan yang meninggal karena sakit.

Selama beberapa tahun terakhir, mereka aktif membantu PMI yang sakit, lumpuh, atau mengalami gangguan jiwa. Bahkan, mereka turut mengadvokasi korban Love Scammer di Hong Kong dan Taiwan, serta PMI yang terjebak dalam kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myanmar, Kamboja, dan Filipina.

"Setiap hari saya menerima banyak aduan PMI melalui Instagram, sebisa mungkin saya balas satu per satu," ungkap Uya Kuya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Gitta Wahyu Cahyani

Sumber: Promedia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aura Kasih akui idap OCD akut: Pusing lihat berantakan

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:49 WIB
X