Tak sampai di situ, Trump juga akan mengenakan bea masuk sebesar 200% atas barang-barang impor yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan yang memindah pabriknya dari AS ke negara lain. Hal itu dilakukan untuk mencegah pemindahan pabrik ke luar negeri.
Di samping kebijakan luar negeri AS, kebijakan domestik AS menurut Yose juga dapat berpotensi mempengaruhi perekonomian global. Salah satunya, permintaan Trump untuk memotong tarif pajak. Di satu sisi, walaupun hal tersebut dapat mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi AS, namun di sisi lain kebijakan tersebut dapat menimbulkan pelebaran defisit fiskal AS, yang selanjutnya mengakibatkan utang AS meningkat.
Pengaruh tidak langsung yang lain juga datang dari negara-negara tujuan ekspor Indonesia lainnya yang juga akan terimbas pengenaan tarif bea masuk 10% ke AS.
Selain itu, kondisi over supply yang saat ini terjadi di Tiongkok pun membawa masalah tersendiri.
Jika Tiongkok mengalami kesulitan menjual produk mereka ke AS maka mereka akan mengalihkannya ke negara-negara lain, termasuk Indonesia.
Di balik beragam tantangan menyusul terpilihnya kembali Trump sebagai Presiden AS, terdapat sejumlah peluang yang bisa dimanfaatkan Indonesia.
Saat investor mencoba mengurangi ketergantungan mereka terhadap Tiongkok di tengah tensi geopolitik AS Tiongkok, negara-negara kawasan Asia Tenggara menjadi pilihan utama investasi asing.
Indonesia bisa memanfaatkan pembatasan impor produk Tiongkok oleh AS. Karena Amerika Serikat tidak memiliki kapasitas untuk memproduksi semua kebutuhan mereka di dalam negeri, seperti garmen, elektronik, ataupun kendaraan bermotor.
Artikel Terkait
Perkiraan jumlah anak di masa depan hanya tinggal 1, ada apa dengan negara Jepang?
BPJS Kesehatan kini mulai berlakukan menghapus sistem kelas, berapa iuran yang Harus dibayar?
Rekap Event Roadshow BRI Journalism 360 di Medan, Promedia Teknologi Indonesia beri peluang mahasiswa sukses jadi Content Creator hingga bisnis media
Tim intelijen Kejati Jakarta berhasil menangkap buronan sekaligus bos narkoba di Tangerang Selatan
Intelijen Kejati berhasil meringkus bos narkoba di Tangerang Selatan, 20 Kilogram sabu dan 100 butir pil ekstasi jadi barang bukti