JAKARTA INSIDER - Pemilu 2024 menjadi momentum penting bagi demokrasi Indonesia.
Namun, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menghadapi tantangan serius dalam melaksanakan pengawasan terhadap Rekening Khusus Dana Kampanye (RKDK) dan Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) para peserta Pemilu.
Dalam keterangan resminya, Bawaslu menyampaikan kesulitan mereka dalam mengakses data yang diperlukan, yang pada gilirannya membatasi kemampuan pengawasan mereka.
1. Kendala Akses Terhadap Sistem Informasi Kampanye dan Dana Kampanye (Sikadeka)
Menurut anggota Bawaslu RI, Puadi, pengawasan terhadap Laporan Dana Kampanye di Sikadeka dibatasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Meskipun KPU telah memberikan akses pembacaan laporan dana kampanye di Sikadeka, namun hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh Bawaslu di seluruh tingkatan.
Kendala akses ini, menurut Puadi, merugikan dan menghambat pelaksanaan tugas pengawasan yang seharusnya dilaksanakan secara maksimal.
2. Prosedur yang Dilalui Bawaslu
Puadi menjelaskan bahwa Bawaslu telah mengikuti prosedur yang ditentukan dalam Pasal 109 Peraturan KPU Nomor 18 Tahun 2023 tentang Dana Kampanye Pemilu.
Sesuai aturan tersebut, Bawaslu telah mengajukan permohonan akses Sikadeka kepada KPU.
Namun, meskipun prosedur ini telah dijalani, Bawaslu tetap tidak mendapatkan akses pembacaan data Laporan Dana Kampanye.
Artikel Terkait
Saksikan debat keempat Pilpres Pemilu 2024 di JCC Senayan, hadirkan ide dan solusi cawapres mengenai pembangunan berkelanjutan
Antisipasi positif untuk Debat Cawapres Kedua, Jusuf Kalla yakin Cak Imin tampil baik, Dukungan AMIN dan kunjungan kampanye Anies di Sulsel
Optimisme Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla, terhadap penampilan Cak Imin pada Debat Cawapres Kedua, dukungan masyarakat terlihat positif
Jadwal debat Cawapres Pilpres Pemilu 2024 dengan tema krusial seperti energi dan lingkungan hidup Simak ide dan visi untuk Indonesia
Penguatan Anti Korupsi PAKU Integritas, 3 Capres dan Cawapres diundang KPK dialog tanpa debat dengan persetujuan KPU
KPU RI sukses atasi tantangan, tinggal 0,12 persen surat suara rusak. Pemilu 2024 siap transparan dengan penggantian yang akurat