JAKARTA INSIDER - Menurut pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, A Bakir Ihsan, saat ini politik mengalami kekurangan integritas dan tidak sepenuhnya menerapkan prinsip demokrasi dengan sungguh-sungguh.
Ia menyampaikan bahwa kerangka politik yang sedang terbentuk belum menunjukkan arah yang jelas untuk memperkuat integritas, terutama di tengah dominasi partai politik yang masih belum melampaui tahap demokrasi yang kurang komprehensif, bahkan mungkin terjebak dalamnya.
Bakir Ihsan menyampaikan pandangannya ini saat dihubungi pada tanggal 14 November.
Baca Juga: Gibran Rakabuming dalam pencawapresan: Kekhawatiran normalisasi pelanggaran konstitusi
Demokrasi yang dijalankan setengah hati, tidak adanya integritas, terlihat di wajah politik hari ini.
“Termasuk hukum yang tajam ke bawah, tumpul ke atas (elite), dan tebang pilih secara horizontal, termasuk keberpihakan (ketidakadilan) aparatur negara dalam banyak hal, termasuk dalam konteks pemilu,“ tegas Bakir Ihsan.
Belum mulai musim kampanye, sejumlah pelanggaran sudah ditemukan. Media massa memajang pelanggaran itu di halaman depan, namun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) malah meminta masyarakat yang mengecek kebenarannya.
Baca Juga: Asah Digital 3.0: Menyiapkan generasi emas untuk Pemilu 2024
Jelang Pemilu, dimana banyak potensi penyelewengan pemilu, LSM dan masyarakat harus proaktif mengawal Pemilu yang Luber Jurdil.
Sebelumnya Forum Pemimpin Redaksi Indonesia (Forum Pemred) juga mengkhawatirkan situasi politik akhir-akhir ini.
Menurut Forum Pemred, kondisi ini berpotensi menimbulkan goncangan dan ketidakstabilan politik dan keamanan serta perekonomian nasional.
Baca Juga: Jejak sejarah Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta hingga menjadi pusat pendidikan unggulan
Karena itu, mencermati dan mewaspadai situasi politik dan situasi negara ini, pada hari Kamis, tanggal 9 November 2023 para anggota Forum Pemred - yang beranggotakan para pendiri dan para pemimpin redaksi media arus utama - telah berkumpul dan menyamakan persepsi.
Dalam pertemuan selama 2,5 jam itu, Forum Pemred menyimpulkan bahwa saat ini Indonesia sedang tidak baik-baik saja.
Artikel Terkait
Jejak sejarah Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta hingga menjadi pusat pendidikan unggulan
Netralitas alat negara di Pemilu 2024 diuji dengan upaya dinasti politik
Legitimasi pencalonan Gibran sebagai Cawapres tercoreng putusan kontroversial Mahkamah Konstitusi
Asah Digital 3.0: Menyiapkan generasi emas untuk Pemilu 2024
Gibran Rakabuming dalam pencawapresan: Kekhawatiran normalisasi pelanggaran konstitusi