JAKARTA INSIDER- Kondisi polusi udara masih mengancam kota Jakarta sampai sekarang, bahkan udara kota Jakarta dianggap tidak layak dihirup.
Anjuran memakai masker sudah dihimbau oleh pemerintah oleh warga kota Jakarta imbas kualitas udara yang buruk karena polusi.
Dikabarkan kondisi udara terkini di kota Jajarta sudah berada di urutan kedua dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Dilansir oleh JAKARTA INSIDER dari Youtube Kompas TV pada hari Jum’at tanggal (1/9/2023), menunjukkan kondisi udara kota Jakarta urutan kedua di dunia dengan kualitas udara terburuk karena adanya polusi.
Sebelum-sebelumnya Kementerian Lingkungan Hidup memberikan klaim bahwa polusi udara kota Jakarta disebabkan oleh transportasi.
Industri alias pabrik-pabrik juga disebut-sebut dianggap menambah beban polusi udara kota Jakarta.
Baca Juga: Resep cara membuat kue bawang, yuk coba buat sendiri di rumah
Kini prakiraan udara kota Jakarta pada sore tadi Jum’at (1/9/2023) tercatat berada di 161 AQI US.
Ternyata kualitas udara di kota Jakarta sudah termasuk kategori tidak sehat untuk dihirup karena polusi.
Bahkan kualitas udara kota Jakarta tidak sehat untuk kelompok masyarakat yang sedang sehat.
Jakarta berada diurutan kedua dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Sementara di urutan kesatu ada kota Kolkata di Negara India menjadi udara dengan kualitas terburuk di dunia.
Artikel Terkait
Presiden Jokowi ancam berikan sanksi bahkan penutupan bagi pabrik yang jadi penyebab polusi udara kota Jakarta
Imbas polusi udara kota Jakarta, kasus ISPA meningkat 200.000 kasus pada Agustus menurut Dokter Spesialis Paru
Warga Jakarta Selatan bernama Agus mengaku pernah jadi korban penculikan dan penganiayaan oknum anggota TNI
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, wajibkan gedung tinggi gunakan water mist untuk atasi polusi udara
Diduga jadi penyebab polusi udara kota Jakarta, banyak usaha pabrik arang ditutup, pengusaha keluhkan hal ini
Pj Gubernur Jakarta kisahkan soal keberhasilan mengatasi banjir di Jakarta dengan merelokasi warga kali Angke
Ibukota akan pindah ke Kalimantan, ini perkembangan terkini menurut Heru Budi Hartono, Pj Gubernur Jakarta