Habib Jaffar kemudian melanjutkan penjelasannya tentang sujud syukur, beliau menyampaikan bahwa jika merujuk pada Dār al-Iftā' al-Miṣriyyah yaitu merupakan lembaga fatwa di Mesir, bahwa sujud syukur diperlukan sama dengan sujud dalam solat seperti, suci dari hadas, berwudhu, menghadap kiblat, berniat dan melakukan takbiratul ihram.
Namun ada sebagian ulama yang memperbolehkan melaksanakan sujud syukur secara spontan.
Dalam beberapa riwayat menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW kerap kali melaksanaka sujud syukur ketika beliau menerima kabar kembira.
Baca Juga: Sah! DPR RI resmi setujui Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI
Sehingga para ulama menyimpulkan bahwa sujud syukur itu berpahala, karena itu sunnah dalam kondisi tiga hal yaitu, ketika mendapatkan nikmat, ketika terhindar dari bahaya dan ketika kita bisa menghindari maksiat ditengah orang-orang yang sedang melakukan maksiat.
Kemudian Habib Jafar pun menambahkan bahwa sebaiknya sujud syukur dilakukan secara terang-terangan kalau ada nilai positif bagi orang-orang di sekitar.
Sedangkan sujud syukur dapat dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi ketika hal tersebut dapat menimbulkan keburukan-keburukan bagi orang-orang yang berada disekitar kita pada saat itu. Imbuhnya dalam video yang di unggah di kanal YouTube Jeda Nulis pada 12 Desember 2022.
Tentu metode sakwah ini sangat positif dilakukan oleh Habib Jafar, ditengah euforia piala dunia, banyak hal-hal dari piala dunia yang bisa dijadikan sebagai dakwah, sehingga selain mendapat tontonan, kita juga mendapatkan tuntunan.***