Baca Juga: Ilmu parenting, cara mengajarkan anak untuk menjalankan sholat
Tentu ini tidak baik namanya, terlalu berlebihan berarti sudah jauh dari koridor.
Dilansir JAKARTA INSIDER dari YouTube Muslimah Media Center pada Rabu (9/11/2022), salah satu tanda orang tua yang hyper parenting itu ada beberapa di antaranya:
1. Mudah cemas, ketika melihat kondisi anak apalagi kalau kondisinya di luar dari harapan. Misalkan anak susah diatur, tidak mandiri, tidak mau belajardan lain sebagainya.
Maka dia akan cemas, khawatir bagaimana nanti kalau saya sudah tidak ada siapa yang akan mengurusi anak saya.
Baca Juga: Belum ada tersangka dalam tindak pidana penyebab kasus gagal ginjal akut
2. Terlalu ikut campur dengan kehidupan anak. Karena dia cemas, dia khawatir terhadap anaknya.
Maka tidak sedikit yang kemudian orangtua itu, terlalu masuk ke dalam kehidupan anak. Detil sekali ingin tahu tentang apa yang dilakukan anak dari mulai anak bangun tidur sampai tidur kembali.
Dia akan melakukan introgasi bertanya sehingga anak pada saat itu merasa dicampuri kehidupannya. Anak akan merasa kehilangan kebebasannya.
3. Orangtua yang seperti ini akan mudah frustasi. Dia merasa menjadi orang tua gagal ketika dia melihat kok anaknya hafalannya belum banyak, anaknya kok belum mandiri, ibadahnya tidak ada peningkatan, kalau bermain tidak mau membereskan.
Baca Juga: Anda mengalami asma? Jangan panik, berikut resep untuk mengobatinya ala dr Zaidul Akbar
Padahal dia sudah mendidiknya dan sudah mengarahkannya. Oh kalau begitu dia adalah orang tua yang gagal, dia tidak bisa memiliki anak yang sholeh dan sholehah.
Sehingga perasaan itu yang akan menghantui dia bahkan boleh jadi ada yang sampai depresi.
Tentu hyper pareting berbahaya dan sesuatu yang tidak baik.
Lalu bagaimana Islam memandang?